Bisnis Angkringan Jadi Juru Selamat Kala Pandemi, Omzetnya Bikin Ngiler

Bisnis Angkringan Jadi Juru Selamat Kala Pandemi, Omzetnya Bikin Ngiler

Peny Eriska - detikFinance
Selasa, 23 Mar 2021 13:14 WIB
Di Angkringan Semar Gaplek Bisa Jajan Nasi Kucing hingga Sate Telur Gurih
Ilustrasi/Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Medan -

Pandemi virus Corona (COVID-19) menyebabkan semakin susah mencari kerja. Jangankan membuka lowongan pekerjaan, yang ada pengusaha melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawannya, entah dengan merumahkan atau mem-PHK.

Sulitnya mendapatkan pekerjaan kadang memaksa kita untuk berani membuka usaha. Seperti yang dialami Rizki Damanik, milenial lulusan Ilmu Komunikasi UMSU tahun 2019 bersama kedua rekannya, Ori Rizki dan Ahmad Muhajir yang merintis usaha angkringan.

"Secara pribadi bagi saya, ya nggak hanya saya saja, di samping itu dengan kondisi lapangan pekerjaan yang sulit didapat ditambah lagi pandemi, di situlah, bisa dibilang milenial ini diuji dan ditantang untuk berani dalam hal bertindak ya," kata dia saat berbincang Sabtu (19/3/2021) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya pun tertantang untuk mengajak teman-temannya agar berani dan tertarik terjun ke usaha kuliner khas Yogyakarta tersebut. Tentu saja awalnya ada kekhawatiran dibenaknya bahwa usahanya bakal sukses atau tidak. Tapi akhirnya pada 2020, dia memulai bisnis tersebut dengan nama Angkringan Titik Nol.

"Sedikit agak goyang sih awalnya, bakal ramai nggak ya. Tapi, saya sudah terniat apalagi dengan situasi lapangan pekerjaan yang sulit, ingin membuka usaha dan membantu orang dan membuka lapangan pekerjaan dan tidak sekedar jualan atau mencari cuan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Mengapa memilih bisnis angkringan? Dia terinspirasi karena banyak yang bilang 'Jogja itu istimewa'. Kemudian dia memikirkan apa yang mencolok dari Kota Gudeg itu, terjawab lah angkringan. Pada 2018 lalu, sebenarnya dia sudah terniat membuka usaha angkringan.

"Lalu di tahun 2019, ada kesempatan ke Jogja dari organisasi kampus dan belajar kenapa angkringan di Jogja itu menjadi salah satu usaha yang nggak ada matinya. Dari situ, saya terniat sepertinya cocok nih dibawa ke Medan," ungkapnya.

Upayanya pun membuahkan hasil. Meski pada bulan pertama berjualan hampir tidak mendapatkan keuntungan, di bulan-bulan berikutnya dia mampu meraih omzet Rp 10 juta/bulan.

"Di bulan selanjutnya rata-rata sebulan Rp 10 juta bersih," sebutnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Tonton juga Video "Bikin Laper: Uniknya Angkringan Garut yang Hidangkan 50 Jenis Sate":

[Gambas:Video 20detik]




Bukan cuma milenial tersebut yang diselamatkan oleh bisnis angkringan di kala pandemi COVID-19. Ada Roby Syahputra, pengusaha Angkringan Candu. Dia berani membuka usaha angkringan karena tuntutan kebutuhan. Apalagi di kala pandemi COVID-19.

"Karena kebutuhan dan agar bisa hidup ya kak, apalagi pandemi gini uang harus ada untuk hidupi keluarga. Dulu saya juga punya usaha lain, karena pandemi jadi harus vakum dulu. Jadi saya memilih berjualan dan memantau dua karyawan saya," kata dia saat berbincang.

Alasannya membuka bisnis angkringan karena melihat usaha tersebut di Jogja sangat ramai dan disukai perantau karena harganya yang merakyat.

Namun, inspirasi membuka usaha angkringan baru dia dapat ketika melakukan 'ritual bakar-bakar' tahun baru. Di situ dia merasa kalau bakar ayam sudah biasa.

"Jadi, karena rindu suasana Jawa, saya dan istri bikin sate-sate angkringan. Dan teman-teman responsnya senang karena ada satu hal yang beda. Mereka bilang racikannya enak, kenapa nggak dipasarkan saja," ungkapnya.

Akhirnya di awal 2021 ini dia memberanikan diri untuk merealisasikan rencana tersebut. Bisnisnya kini sudah berjalan 3 bulan. Dalam 3 bulan itu, dia berhasil mendapatkan omzet Rp 7 juta/bulan.

"Omzet ya, per bulan sekitar Rp 7 jutaan lah," tambahnya.


Hide Ads