Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!

Saatnya Jadi Bos

Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 23 Okt 2021 07:00 WIB
Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!
Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Bawang merah menjadi komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga. Saat harganya turun drastis petani yang dirugikan. Lewat tangan pria asli Brebes, Dien dan kelompok petani membentuk perusahaan olahan bawang merah yang bisa membantu petani menjualkan hasil panennya.

Dien bercerita, melalui perusahaan PT Sinergi Brebes, bawang merah diolah menjadi bumbu dapur atau disebut paste bawang hingga bawang krispi yang bisa dijadikan camilan. Kedua produk itu yang diberi merek Ulegan Bawang sudah menembus mancanegara.

Untuk paste bawang sempat diekspor ke Jeddah, Arab Saudi. Namun, harus terhenti sejak pandemi melanda. Yang terbaru bawang krispi diekspor ke Singapura dengan total 1.000 pcs per bulannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kesampaian untuk ekspor bawang merah krispi per bulan 1.000 pcs. Jeddah berhenti karena terhambat pandemi, kita disetop, memang kontrak kami 90 ton di batalkan untuk bulan April, lockdown nggak bisa komunikasi," jelasnya, saat berbincang kepada detikcom ditulis Sabtu (23/10/2021).

Dien mengungkap omzet dari Ulegan Bawang ini bisa mencapai Rp 600 juta. Angka itu disebut omzet normal. Awal di tiga bulan pertama merintis omzet yang didapat perusahaan sebesar Rp 53 juta.

ADVERTISEMENT

"Kalau tiga bulan pertama itu Rp 53 juta, awal pertama karena masih mencoba meraba-meraba market kita siapa, ketemu buyer langsung naik," tuturnya.

Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta! Foto: Dok. Pribadi

Nah, awal terbentuknya PT Sinergi Brebes ternyata bukan dari keresahan Dien saja, tetapi dari keresahan para petani bawang merah di Brebes. Dien mengungkap pada 2017 para petani pernah panen raya bawang merah itu harganya anjlok sampai hampir Rp 5.000 per kg.

"Dengan itu petani khususnya Kabupaten Brebes merugi, dengan adanya harga yang sangat jatuh, di situlah kami dengan beberapa anggota kelompok bagaimana caranya supaya ada nilai tambah. Ketika panen raya ketika jatuh bisa mengembangkan. Kalau jatuh kita nggak terlalu masalah, karena kita bisa membuat bawang merah ini lebih mahal," ungkapnya.

Dien yang kala itu baru mau lulus Sarjana Kimia langsung membantu kelompok tani untuk mencarikan solusi dari masalah tersebut. Tidak sendirian, Dien juga mengajak temannya untuk bergabung.

Singkat cerita, Dien dan beberapa petani melakukan iuran untuk membentuk perusahaan olahan bawang. Kala itu iurannya sebesar Rp 2 juta dan uang itu yang dijadikan saham perusahaan.

"Itu jadi modal awal. Patungan kita manfaatkan itu untuk membuat perusahaan, gedung industri, perizinan. Akhirnya kami 2018 membuat akta notaris membentuk perusahaan," ungkapnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Seiring telah terbentuknya perusahaan, ternyata Dien mengatakan mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak seperti Bank Indonesia (BI), Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Oleh Bank Indonesia kita di-support dalam bentuk peralatan mesin dan memang pada saat itu ini adalah proyek hilirisasi dari proyek nasional. Projek nasional dari Pak Jokowi, namanya sinergi ekonomi untuk rakyat. Kita di-support penuh," jelasnya.

Kemudian, berjalan mulai produksi pada 2019 hingga akhirnya mendapatkan pelanggan untuk ekspor ke Jeddah, Arab Saudi. Kala itu masih paste bawang merah, seperti bumbu masak siap masak untuk para Ibu.

"Tetapi, ke Jeddah berhenti karena terhambat pandemi, kita disetop, memang kontrak kami 90 ton di batalkan untuk bulan April, lockdown nggak bisa komunikasi," katanya.

Pada awal produksi, Dien mengungkap tiga bulan pertama omzetnya mencapai Rp 53 juta. Dia mengaku saat itu masih meraba-raba pasar. Hingga akhirnya kini omzetnya bisa mencapai Rp 600 juta.

Tidak hanya diolah menjadi bumbu siap masak, bawang merah Ulegan Bawang ini juga diolah menjadi camilan. Namanya, bawang krispi.

"Ada berbagai rasa, ada yang original, balado, dan sapi panggang," tambahnya.

Produk yang satu inilah, Dien berkesempatan untuk mengekspor ke Singapura. Katanya, kesepakatannya hingga 1.000 pc per bulannya. Hingga saat ini kapasitas olahan bawang di Ulegan Bawang ini bisa mencapai 1,5 ton tiap harinya.

Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta! Foto: Dok. Pribadi

Saat ini, PT Sinergi Brebes sudah memiliki 9 karyawan. Untuk kelompok petani sudah terkumpul 52 orang yang aktif menjual hasil taninya ke perusahaan. Namun, hanya 32 orang yang memiliki saham di perusahaan.

"Jadi mereka yang membantu kami, kalau petani nggak ada bawang kita ambilnya dari mereka. Selain itu kami juga bekerja sama dengan petani kelompok dan Asosiasi Bawang Merah Indonesia, jadi kita selalu mencoba harga yang terbaik untuk perusahaan. Kami selalu membandingkan yang harganya kompetitif," jelasnya.

Hingga saat ini dengan kemajuan perusahaan, Dien mengaku uang hasil keuntungan perusahaan akan digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan perusahan.

"Mulai dari menambah Mesin produksi dari bawang krispi, kita perbaiki untuk kantor. Kemasan juga kita buat, semuanya kita siapkan jadi untuk jangka waktu ke depan," tutupnya.


Hide Ads