Harga Bento Cake
Harga yang dibanderol untuk bento cake-nya pun beragam, mulai dari Rp 35.000-80.000. Harga tersebut sudah termasuk untuk jasa custom desain yang diinginkan.
"Untuk bento cake sendiri tingginya kurang lebih 4 cm. Harga dibanderol mulai dari Rp 35 ribu dengan ukuran diameter 8. Diameter 10 Rp 50 ribu, dan diameter 14 Rp 80 ribu. Setiap masing-masingnya dilengkapi 1 lilin, 1 spork (sendok garpu), bagasse box, termasuk custom cake. Untuk desain biasa yang cuma 2 dimensi, itu nggak ada tambahan harga. Kalau untuk gambar yang timbul, seperti buat mi itu bakal ada extra charge sendiri," terang Adel.
Adel mengungkapkan bahwa harga yang ia patok sangatlah bersaing dengan palaku bisnis lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kita bisa custom desain, pelanggan cuma tinggal kasih contoh referensi desain yang mereka mau. Kita akan berusaha desain seperti yang pelanggan mau. Dan rasanya enak. Kalau setahu aku kan, yang lain bento cake diameter 10 bisa sampai Rp 100 ribu. Kita harga berani bersaing, emang aku itu kan mainnya di pasar kelas middle ke bawah. Jadi, biar nggak mahal-mahal banget," katanya.
Adel mengaku untuk membangun bisnisnya ini ia hanya bermodalkan uang kurang dari Rp 1 juta. Namun ada bantuan modal dari orang tua juga untuk merintis bisnis ini.
"Keluargaku kan sudah ada punya mesin dan alat pembuat kue gitu. Jadi, modal awal cuma buat beli bahan kuenya aja. Ya kurang dari Rp 1 juta, cuma Rp 800 ribu. Nah, itu modalnya setengah-setengah uang jajan aku, terus sisanya dibantu orang tua. Itu kan aku baru coba dulu, nggak tau bakal laku atau nggak. Box, lilin, kertas, stiker, sama garpu 400 ribu, sisanya untuk bahan-bahan cake," tutur Adel.
Satu bulan pertama omzet yang ia dapatkan hanya sekitar Rp 500-800 ribu. Lalu, berlanjut ke bulan kedua omzetnya pun semakin melonjak hingga sekarang menyentuh angka Rp 40 juta.
"Satu bulan pertama pas awal sebulan dapat Rp 500-800 ribu. Terus bulan kedua dan seterusnya omzet udah mulai merangkak naik seterusnya, sampai sekarang. Untuk sekarang perkiraan omzet kotor per bulannya udah di angka Rp 40 juta. Aku juga nggak expect gini bakal cepat banget berkembangnya," ungkap Adel.
Per hari ia bisa mendapatkan 28 pesanan, bahkan paling banyak mencapai 50 pesanan.
"Sehari rata-rata kita bisa dapat pesanan 28 sampai 30-an. Kalau untuk penjualan, masih di area Jakarta aja. Kita paling banyak sehari bisa dapat orderan masuk sampai 50 pembeli juga bisa order dari jauh-jauh hari, dan pas di hari itu juga bisa kami layani. Ini kan usaha aku buka pas pandemi, jadi mungkin agak beda sama yang lain. Pas pandemi aku justru dapat pendapatan lebih," katanya.
Ia juga mengungkapkan ada kendala yang dihadapinya selama berbisnis Hepi Bento, mulai dari sisi pelanggan dan internal dapurnya sendiri.
"Kendala jelas ada. Paling terasa itu kalau menghadapi pelanggan, itu harus sabar. Dulu pernah kita buka sistem COD, ada yang cancel orderan pas di hari H dalam kondisi kuenya itu udah jadi. Ada juga pelanggan yang kurang puas sama desain kita, terus dia marah-marah. Aku ngadepin itu, ya nggak apa-apa deh mending aku refund aja pada akhirnya. Kalau dari sisi internal, kadang jadi masalah juga kalau karyawan ada yang buang baking kuenya salah dan suka keteteran, juga kalau misalkan banyak orderan yang masuk," ungkap Adel.
Saat ini dirinya telah memiliki empat pekerja yang membantu dalam menjalankan bisnisnya itu.
"Saat ini aku juga buka reseller, ada juga beberapa temanku yang jadi reseller. Bisa dibilang kakakku juga bantu usaha ini. Aku udah punya 4 orang karyawan. 2 orang yang membuat adonan kue, termasuk yang hias cake itu dan 2 orang admin di sosial media Instagram sama WA," jelas Adel.
![]() |
Untuk ke depanya, ia berharap untuk lebih fokus mengembangkan bisnisnya ini dengan berjualan online, terutama dalam segi pelayanan serta membuat kue dengan kemasan yang lebih premium.
"Hepi bento ini belum setahun berjalan. Ke depanya, aku mau fokus ngembangin Hepi Bento untuk penjualan online aja. Belum mau ada toko offline dulu untuk dekat-dekat ini. Selain mau ngembangin Hepi Bento, aku juga mau coba bikin yang lain juga. Sama bisnis cake juga, semua jenis cake cuma dengan kemasan kue yang lebih premium lagi," kata Adel.
Ia juga berpesan bagi para anak muda yang ingin memulai bisnis, untuk jangan menyerah dan menghargai setiap proses yang ada.
"Pertama jangan menyerah, karena awalnya memang susah dan harus sabar. Prosesnya itu yang harus kita nikmati. Tetap kreatif juga untuk selalu bikin yang baru," tutup Adel.
(ara/ara)