Beda dengan yang lain. Bisnis makanan beku di masa pandemi COVID-19 tahun lalu membawa cerita sukses untuk usaha Sanrah Food. UMKM milik perempuan bernama Lina Rahmania yang omzetnya ratusan juta sebulan.
Lina memulai bisnis makanan beku pada 2016 di rumahnya di Serpong, Tangerang Selatan. Tekadnya membantu keuangan setelah suaminya pensiun dan memberi berkah ke keluarga.
"Pas pensiun suami, karena saya aktif, saya ingin punya kegiatan buat ngisi waktu luang," kata Lina saat ditemui di Serpong, Tangsel.
Awalnya, Lina rutin berjualan makanan di bazar sekitaran Serpong di tahun itu. Ia sadar, harus melakukan inovasi produk agar jualannya tidak sia-sia saat pembeli sepi. Di situlah, ia mulai menjual makanan siap saji yang dibekukan.
Lina memulai dari makanan beku Bebek Ungkep. Harga yang dipatok adalah Rp 125 per bungkus. Meski ada yang beranggapan ini mahal, Lina mengatakan rasa dan kualitasnya adalah nomor satu.
"Kita punya kualitas bagus dan enak dan konsisten terus. Juga bagaimana memperlakukan dengan baik ke konsumen," ujarnya.
Dari Bebek Ungkep itu, jenis produk lain yang ia buat adalah Puyuh Ungkep, Ayam Kampung Ungkep hingga aneka sambal dari Sambal Kecombrang, Sambal Bawang, Sambal Ikan Tuna dan Sambal Daging Bebek. Produk sambalnya ini bahkan dipesan hingga ke Australia.
"Saya kemarin ada pembeli dari Australia, itu kuantitasnya banyak,"paparnya.
Fasilitas BRI di halaman berikutnya. Langsung klik
(bri/hns)