Kisah Mohammed Al-Amoudi, Raja Minyak yang Jadi Orang Terkaya Afrika

Kisah Inspiratif

Kisah Mohammed Al-Amoudi, Raja Minyak yang Jadi Orang Terkaya Afrika

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 07 Apr 2022 03:45 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Mohammed Al Amoudi merupakan pengusaha kelahiran Ethiopia yang menjadi salah satu orang terkaya di Afrika dan dunia. Kekayaannya diperoleh dari bisnis di bidang konstruksi, real estat, kilang minyak, dan bisnis lainnya.

Ia lahir pada 21 Juli 1946 di kota Dessie di Ethiopia dan dibesarkan di kota bernama Woldia. Dia akhirnya berimigrasi ke Arab Saudi dengan saudaranya.

Mohammed Al Amoudi menikah dengan Soniat Saleh Selassie Al Amoudi dan memiliki delapan anak. Saat ini dia membagi waktunya antara London dan Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa-masa suksesnya menjadi konglomerat saat meniti karir di Arab Saudi. Kekayaan pertamanya didapat dari proyek konstruksi dan real estat di Arab Saudi. Demikian dikutip dari Celebrity Net Worth, Rabu (6/4/2022). Kemudian, uang hasil proyek itu dia kembangkan untuk bisnis kilang minyak yang meluas ke Ethiopia, Swedia dan Maroko.

Untuk di Ethiopia sendiri, Al Amoudi tak seperti kacang lupa kulitnya. Dia turut menggerakkan perekonomian tempat kelahirannya dengan berinvestasi di tambang emas yang berkontribusi hasil ke pemerintah Ethiopia.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Al Amoudi juga membangun pabrik semen dan lahan pertanian di Ethiopia. Hasil pertaniannya diekspor ke berbagai negara, termasuk dipakai oleh perusahaan-perusahaan ternama seperti Starbucks dan Lipton. Hingga saat ini Al-Amoudi menguasai 70% minyak Ethiopia dan menghasilkan 4 ton emas setiap tahun.

Jumlah kekayaan Mohammed Al-Amoudi di halaman berikutnya.

Dalam catatan detikcom pada 2014 yang mengutip Forbes, kekayaan Al Amoudi US$ 15,3 miliar atau sekitar Rp 214 triliun (kurs Rp 14.000). Melihat catatan di Forbes, kekayaan Al Amoudi menurun drastis dari pada 2015 menjadi US$ 10,8 miliar, turun lagi di 2016 US$ 8,3 miliar, dan 2017 menjadi US$ 8,1 miliar.

Namun, untuk 2022 ini kekayaannya tercatat sebesar US$ 6,45 miliar atau setara Rp 90 triliun. Angka ini juga diketahui mengalami penurunan dari kekayaan 2020.

Mengutip dari Billionaires Africa, kekayaan Al-Amoudi turun US$ 855 juta pada 2021 akibat dari penurunan berkelanjutan dalam penilaian aset industrinya. Akibatnya kekayaan bersihnya turun dari US$ 7,56 miliar pada 2020 menjadi US$ 6,71 miliar pada 2021.

Lalu terjadi lagi penurunan sebanyak 268 juta pada awal 2022. Hingga akhirnya catatan Februari ini kekayaan Al Amoudi menjadi US$ 6,45 miliar. Penurunan kekayaan ini dikaitkan dengan revaluasi aset industrinya, terutama sahamnya di Preem, kilang minyak terbesar Swedia, dan Svenska Petroleum Exploration, perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas lain yang berbasis di Swedia.

Investasinya saat ini di Preem dan Svenska masing-masing bernilai US$ 1,66 miliar dan US$ 720 juta. Sementara itu, aset lainnya, termasuk Midroc Gold dan Okote Gold yang berbasis di Ethiopia, masing-masing bernilai US$ 1,13 miliar dan US$ 993 juta.


Hide Ads