Mental Terganggu Karena Stres Kerja, Kapan Harus Resign?

Lumongga Harahap - detikFinance
Sabtu, 23 Des 2023 12:20 WIB
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Gen Z sebagai generasi baru di dunia kerja kerap menimbulkan tren, salah satunya adalah 'lazy girl job'. Istilah ini sempat viral belakangan ini di media sosial TikTok yang dipopulerkan oleh Gabrielle Judge.

Istilah 'lazy girl job' ini bermakna pekerjaan yang menuntut tingkat stress rendah dengan gaji layak. Konsep pekerjaan yang ideal ini juga turut disorot oleh media dan content creator lainnya.

Konsep 'lazy girl job' pada nyatanya memang dekat dengan stereotipe gen z di dunia kerja. Generasi yang mulai memasuki umur 20-an ini dianggap cenderung mudah berpindah perusahaan oleh satu dan lain alasan.

Career mentor dan content creator, Iestri Kusumah berpendapat, gen z kerap mengundurkan diri ketika situasi di perusahaan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Menurutnya, praktik ini tak bisa diterapkan untuk semua orang.

"Dia yang kontraknya setahun tapi dia baru sebulan udah banyak banget pengin resign terus juga udah pengin mengakhiri kerjanya di tempat tersebut dan itu memang rata-rata faktornya karena jadi rekan kerjanya juga. Nggak semuanya faktor dari kerjaannya tapi dari faktor lingkungannya juga," jelas Iestri dalam podcast Tolak Miskin.

Iestri berpendapat bahwa fresh graduate atau gen z yang mulai memasuki dunia pekerjaan lebih baik agar bertahan sesuai dengan kontrak yang disepakati, baik itu tiga bulan maupun setahun. Alasannya adalah agar para pekerja baru ini dapat belajar untuk beradaptasi dan tidak menilai di permukaan saja.

"Minimalnya banget itu, sebetulnya setahun. Ya, makanya, kenapa minimal kontrak itu juga setahun karena kalau misalnya enam bulan delapan bulan. Mungkin, tekanannya itu kita baru kenal tekanannya aja, tapi belum tau cara menghadapi tekanan itu. Bagaimana cari solusinya," jabarnya.




(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork