Gini kalau saya lihat keuangan Pertamina seret betul, tapi mampu nggak terus.
Jadi keuangan Pertamina ini agak seret?
Gini saya coba jelaskan dari sudut pandang saya sebagai regulator kan saya ini tumbuh di badan usaha dan duakali sebagai dirut BUMN 12 tahun mungkin direktur 18 tahun lalu saya jadi direktur BUMN.
Keuangan Pertamina seret betul, tapi mampu nggak pertamina? Mampu. Pertamina ini resource ini besar apa yang dikerjalan itu dari segi market share ini besar tinggal caranya ini harus menyesaikan dari waktu ke waktu. Saya jelaskan ada tiga, yang kedua gini, Pertamina ini dibangun utuk bangsa ini atau bangsa ini membangun Pertamina? Yang benar yang mana?
Ini beda loh kalau bangsa ini, bangsa ini dibangun untuk membesarkan Pertamina, ini dibangun ini beda, karena pemahaman saya Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibangun untuk menopang dan mendukung kegiatan migas di bangsa ini, beda gitu ada kebijakan gini. Saya kira ini nggak pas, coba lihat UU BUMN secara komperhensif.
Selanjutnya pak?
Ketiga ya, pemerintah nggak punya cita-cita untuk membuat Pertamina bangkrut, saya apa lagi ibu Rini. Setiap kali kebijakan saya tanya kok. Setiap kali kebijakan bapak presiden selalu mengundang Menteri BUMN dan Menteri Keuangan dan saya kita confirm dong ke Menteri BUMN kata presiden sanggup nggak? Kita bilang sanggup yaudah kita jalan nah gimana. Itu menurut saya juga sanggup.
Kementerian ESDM sudah memberikan beberapa blok ke Pertamina ya untuk tambah ini?
Kemudian yang keempat, kita sudah memberikan blok namanya Mahakam. Juga kita sudah memberikan Blok ONWJ dan sudah memberikan blok lain 10, kecil-kecil Saya tanya Dirut Pertamina, Plt Bu Nicke, ibu ini totalnya kalau ini dikasih, kita kasih ke anda ini berapa? Ini Rp 38 triliun pak. Nah Pertamina ini kalau tahun ini menombok kanan kiri, kanan kiri, kira-kira berapa? Mungkin Rp 10-15 triliun paling besar, Rp 20 triliun nah masih untung. Kalau menurut saya 12 blok yang dikasih itu tambahan pendapatan ke Pertamina selama satu tahun itu ya mungkin Rp 10 triliun tiap tahun ada total ke depan Rp 200 triliun kira-kira ya.
Nah memang menurut saya yang kerap kali dipersoalkan ini yang di Pertamina karena mereka selalu, hulu sendiri, hilir sendiri, nanti kilang sendiri itu kan manajemen. Itu kan pemerintah, negara sebagai pemilik kan lihatnya satu, nggak ada yang rugi plus minus aja.
Soal BBM nah ini di awal pemerintahan menyelamatkan keuangan negara dan ini BBM banyak orang yang mengkritik pak ini kebijakannya mundur?
Gini kalau Premium atau gasoline RON 88 ini nggak ada subsidinya. Saya katakan ke Pertamina ini tergantung cara pak presiden. Gini loh Pertamina sebagai badan usaha sebegitu besarnya, malahan lebih besar dari BUMN yang lain mungkin.
Petamina itu salah satu yang kalau badan usaha terbesar yang ada di RI ya cari cara dong. Bapak presiden bilang harus tetep salurkan Premium, boleh silakan Premium, Pertamax tinggal masyarakat milih ya saya kelola secara komersial. Supaya bagaimana masyarakat secara komersial tidak beli yang Premium tapi beli yang lain.
Harganya beda ya tergantung kreativitas. Kereta listrik Jabotabek itu dulunya macem-macem, ekspres pakai AC, Jakarta-Bogor Rp 8.000-11.000. Tidak non AC, non ekspres Rp 10.000. Tanpa AC tapi ekspres kita jadikan satu, dulu jadi Rp 5000. Akhirnya terima, tapi pelayanan nah gitu ini kan soal kecerdasan.
Solar kita tetapkan Ibu Menkeu juga menetapkan kita naikkan subsidinya per liter Rp 500 jadinya Rp 2000 kalau nggak salah supaya apa? Supaya solar ini karena kan nilainya sudah rendah.
Sebenarnya harga solar dan Premium ini harga marketnya kurang lebih sama tapi sekarang harga ecerannya harga premium Rp 6.550 di Jawa kalau solar berapa Rp 5.150 ini aja beda Rp 1.400
Terus pak ini kenapa sepertinya kebijakannya mundur? Gini apapun kebijakan yang diatur itu tergantung dari realita daya beli masyarakat. Saya tidak pernah setuju kalau ini oh ini ini untuk politik karena ini ada pemilu 2019.
Nggak ada kita melihatnya ini daya beli masyarakat kalau ini semata-mata hanya untuk politik ya kita balik dan solar itu kita naikkan dengan harga pasar ini masyarakat mengeluh nggak?
Loh mengeluh dong coba dinaikan semua pasti mengeluh lah inni kan soal daya beli ini kan harus realistis.
Dari tahun lalu berarti ya itu memang demi masyarakat menjaga daya beli dan menjaga kondisi perekonomian?
Dan subsidinya nggak akan menggerus APBN yang sudah ditetapkan. Lah wong harga minyaknya juga naik mau gimana, kan ambil dari situ
Diharapkan pertamina ini bagaimana?
Ada yang terakhir, ini yang kelima ini Pertamina ini. Pertamina ini, keuangannya seret itu betul, saya nggak bilang bangkrut loh ya. Contohnya apa? Kita apa, Blok Rokan akan habis 2021 kita bahas sekarang kenapa kita antisipasi ambil Blok Rokan. Loh ambil kan lho kalau dia nggak punya uang kenapa ikut kan gitu kan gampang