Menanti 4 Jalur Kereta Jabar 'Bangkit dari Kubur'

Wawancara Khusus Dirut KAI

Menanti 4 Jalur Kereta Jabar 'Bangkit dari Kubur'

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 27 Sep 2018 07:35 WIB
Menanti 4 Jalur Kereta Jabar Bangkit dari Kubur
Foto: Muhammad Ridho
Pengecekan terowongan bagaimana Pak?
Nanti dicek konstruksinya gimana, kalau nggak salah ini nama terowongan. Hendric tunel, Julian tunel, Wiliam Tunel, ada 4 satu lagi nggak ditulis. Terowongan batu lawang, terowongan Hendric, Juliana, Wiliam.

Sudah pernah rapat bareng Dirjen perkeretaapian juga?
Oh iya dong harus dong. Jadi nanti dicek lagi apakah masih layak butuh kekuatan atau butuh perbaikan sebagian.

Kesulitan ada nggak untuk reaktivasi karena terowongan?
Nggak kok, kita punya teknologinya bisa cuma perlu diselidiki lagi.

Proses reaktivasi itu bagaimana saja?
Iya semua diganti. Kalau feeling saya semua itu mesti diganti karena itu dari zaman Belanda. Tahunnya sebelum 1945 ya karena Charlie Caplin yang pelawak itu sudah dua kali ke Garut.

Anggarannya yang disiapkan KAI untuk reaktivasi empat. Jalur tersebut apa?
Yang pasti dimasukkan ke rancangan kerja PT KAI namun akan tetap kita bahas dengan Departemen Perhubungan dan BUMN. Kelanjutannya mungkin akan kita rundingkan.

Ada kisaran anggaran?
Oh angkanya masih kita diskusikan kan begini seperti Bandung-Ciwidey kan nggak bisa kita estimasi selama kita belum mutusin apakah kita nerjang rumah atau kalau terlalu banyak (rumah) kita elevetad naik. Ada kemungkinan (elevated) makanya ini harus confirm dulu kalau sudah baru kita hitung anggarannnya. Kalau nggak kita rencanakan landed di tanah ternyata dia harus elevated.

Jadi mesti disurvei dulu tapi menurut saya sih akhir tahun ini sudah keluar angkanya. Tidak bisa diputuskan secara teknik ya nggak bisa juga angkanya keluar. Nanti begitu ditaksir ternyata ini harus elevated.

Jadi jalur bisa dibuat elevated?
Iya betul kalau terlalu banyak penduduk. Yang pasti di Bandung daerah Buah Batu itu banyak penduduknya, Bojongsoang. Nanti kita hitung mana yang lebih visible apakah dibikin elevated atau disiapkan rumah orang ini atau mengganti jadi yang mana yang lebih baik.

Kerja sama dengan BUMN nggak dari reaktivasi ini?
Kemungkinan pasti ada, apakah kerja sama dengan BUMN lain nanti kan misalnya apakah yang bisa didapat dari BUMN yang mau kerja sama. Misalkan pengembangan daerah yang mau dilalui. Yang penting suveri dulu, ini lagi mau dibuatkan drone dari atas dicek apakah ini ada rumah atau jembatan kurang baik.

Rencana reaktivasi di tahun ini?
Mulai kerjanya tahun depan awal. Ya (Januari). Kalau tahun ini persiapan seluruhnya termasuk persiapan survei, desain, menghitung anggaran. Jadi awal tahun itu sudah mulai pengerjaan itu kan diawali ditertibkan dulu (rumah di atas lahan) kalau sudah ditertibkan kan gampang.

Awal tahun tertib ya. Kalau Target pembangunan kapan?
Ya kita tidak bisa menargetkan tanpa melakukan survei terlebih dahulu kalau rumah yang terdampak dan berapa terowongan yang masih bisa dipakai karena jembatan ada jembatan barangkali nggak bisa dipakai.

Ujung-ujungnya mungkin masih bisa dipakai kan beda maksudnya. Jadi kalau terkait waktunya kan beda. Kalau mau bangun jembatan kan atur waktu lagi misalnya.

Target operasi kapan? 2020?
Secepatnya. Bisa jadi (2020).

Mungkin untuk tarif sudah ada rencana ke depan?
Belum ada. Tapi kita berharap untuk yang Garut-Cibatu ini kalau bisa di PSO kan.

Kenapa jalur itu saja yang direncanakan PSO?
Ya kan kalau yang lain kan sudah ada tarifnya. Cibatu-Bandung sudah ada tarif, jadi sudah ada existing ngikut saja. Kalau Cibatu-Garut ini baru harapan kita pakai (PSO). Tapi kalau tarifnya belum tahu karena belum survei kan.

Reaktivasi ada jangka waktu berapa lama pengerjaan?
Belum lah. Nanti kalau ini sudah survei kan misalnya berdampak ke 420 rumah penertibannya butuh 6 bulan atau 1 tahun baru ketahuan kan. Kalau sekarang malah keliru semua.

Rencana ke depan KAI mau aktifin jalur lain?
Untuk saat ini nggak. Soalnya kan ada juga yang direaktivasi sama Departemen Perhubungan kaya Jawa Tengah, Ambarawa tadi.

Sebelumnya kenapa jalur kereta itu sempat mati?
Ya mungkin karena pemerintah fokusnya bikin jalan atau barangkali penumpangnya nggak ada karena nggak ada orang, jadi mati.

KAI memastikan nggak nih jalur reaktivasi aman?
Makanya itu track dibuat baru. Diganti besinya. Kan itu besi lama ganti baru semua. Pasti KAI memastikan aman jalurnya kalau sudah dilalui kereta.

Kalau reaktivasi ini jarak waktu tempuh bisa lebih cepat?
Kita belum tahu juga.

Jadi apa manfaat reaktivasi ini?
Mengurangi kemacetan, meningkatkan ekonomi, pariwisata setempat.

(zlf/zlf)

Hide Ads