Dirut Jiwasraya Buka-bukaan soal Penyebab Tunggakan Polis

Wawancara Khusus

Dirut Jiwasraya Buka-bukaan soal Penyebab Tunggakan Polis

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 07 Jan 2019 08:12 WIB
Dirut Jiwasraya Buka-bukaan soal Penyebab Tunggakan Polis
Kantor Pusat Jiwasraya/Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Investasinya kurang pas?
Ada missmatch. Jadi kita kena risiko market risk turunnya harga sama liquidity risk karena tidak likuid tidak bisa dilikuidasi. Dan itu dipicu oleh missmatch dalam tenor investasi. Mereka berpikir bagaimana sebuah life insurance, life insurance yang produk-produknya nggak ada, ini adalah inovasi baru dalam produk. Ini layaknya sebuah banking produk sedikit porsi asuransi, proteksi asuransi jiwa. Porsi premi yang besar itu proteksinya itu cuma berapa persen. Dari premi untuk proteksi itu 1% yang 99% adalah investasi. Jadinya kalau investasi harus dikembalikan plus bunga.

Sedang kita akan mengarah produk yang namanya unit link. Unit link kan tahun-tahun awal kan proteksi. Intensi orang itu sekali lagi, kita harus menjual insurance produk yang kita miliki, sale stock harus kita perbaiki. Orang ketika ditawari, kita tawari proteksinya bukan investasinya gitu. Ini yang banyak paradigma yang harus.

Itu lah kira-kira kondisi kita hari ini. Kalau kami bekerja dengan tenang, inisiatif-inisiatif bisa kita jalankan tapi kalau distorsi, kita selesaikan distorsinya saja. Dan itu rugi semua karena begini kita bekerja di sini manajemen baru given to us. Saya tidak tahu bagaimana itu di-create itu masa lalu, saya berada di sini itu saya bekerja untuk pemegang polis. Jadi saya perlu dukungan pemegang polis dan seluruh sektor.

Personally I say saya ke sini tidak cari jabatan. Saya turun, segala aspek saya turun. tapi karena saya sudah menjadi crew BUMN ya saya ditugaskan di sini saya jalankan selama saya menjadi crew BUMN saya jalankan, akrena saya jadi crew-nya Bu Menteri (BUMN), crewnya BUMN saya jalankan. I'll do my best.

Saya mungkin paling merdeka berhadapan dengan nasabah. Saya sering guyon (bercanda) dengan nasabah, banyak yang mendoakan saya, ngajak makan siang, aneh kan? Saya kadang-kadang. Karena banyak yang kenal saya, saya 30 tahun di industri investasi bank saya di treasury, saya hanya empat tahun di IT balik lagi dan 30 tahun karier saya di banking. MI MI kawan saya lama semua, di bank itu kawan saya lama semua. Jadi saya dengan pertemanan saya kan guyonan.

Berapa bunganya dulu?
Itu wide far dari market return.

Sampai 10%?
Oh nett itu kita 9% turun 7%. Saya masuk 7,5% nett, kalao di-gross-kan waktu deposito 5% gross. To good to be true.

Kurang analisis investornya?
Karena investor sendiri. Sama kalau kita belajar 2008 saya belajar di Harvard waktu itu subprime mortgage case, itu juga greedy di ada yang di-leverage sampai 32 kali. Itu kan saking bodohnya orang. Makanya siapa yang jatuh? Guru investasi Merrill Lynch, Goldman Sachs, semaunya kena Barclays semua bank kena.

Sekarang ada normalisasi bunga Saving Plan?
Oh ada begitu saya masuk saya pribadi melakukan back testing, saya kumpulin data masa lalu pricing-nya Saving Plan berapa, saya bandingkan dengan pembandingnya karena ini prioritas ini adalah deposito tertinggi di prioritas. Bandingkan apple to apple, gross to gross nett to nett. Begitu saya bandingkan tuh loh kenapa harus dikasih insentif segitu tingginya.

Dulu mungkin butuh banyak uang masuk ke Jiwasraya ya?
Itu dia ya kan. Mohon maaf saya bicara balance dari segi investor sendiri tergiur oleh return yang tinggi tapi kalau smart investor return yang tinggi ada apa sih.

Sama aja saya tanya saya tanpa menyebutkan, tanpa mendiskreditkan, kenapa kalau datang ke suatu bank akan bertanya ini BUKU I, BUKU II, BUKU III, BUKU IV, ini jaminan LPS. Kenapa sih harus nanya dijamin LPS atau nggak? Sebenarnya di sini melakukan screening tentang risiko. Ya kan? Itu natural oh kalau saya masuk BUKU IV maka saya dapat bunga sekian, kalau masuk BUKU III maka bunganya lebih tinggi dong, kalau masuk BUKU II lebih tinggi lagi, kalau masuk BPR tinggi lagi, kenapa? Dikaitkan dengan risiko. Jadi sebenarnya ketika beli produk Jiwasraya nih sadar dia pada waktu itu kalau sesuai tidak di bawah tekanan sadar akan risikonya, nah kebetulan ini risikonya terjadi.

Baru kerasa sekarang ya pak?
Iya, tapi kan tenang. Kenapa? BUMN. Kita BUMN. Hanya masalah waktu kapan dibayarnya, sebentar sementara kita minta waktu satu tahun.

Preminya berapa yang Saving Plan?
Oh gini, Saving Plan itu bukan tarif premi. Premi itu investasinya. Kalau boleh saya gambarkan gini ya, saya punya uang Rp 1 miliar, saya beli Saving Plan ini masa asuransi lima tahun, periode investasi satu tahun dengan hak mencairkan di setiap tahun. Dari situ nanti saya akan menerima bunga nett 7%, maka di tahun ke satu akan menerima Rp 107 (juta). Katakanlah Rp 100 (juta) jangan Rp 1 miliar. Saya dikasih insentif tak kasih proteksi life insurance kalau kamu terjadi meninggal atau kecelakaan ridernya apa. Sisanya berapa? Ini nilai pertanggungannya ada sebesar, nilai premi tadi sebenarnya saya subsidi. Kalau di asuransi lain kan bayar premi toh.

Kalau misalnya nih saya mau ke Semanggi wah Semanggi ini medannya berbahaya nih saya harus melindungi jiwa saya kalau ada apa-apa keluarga saya dapat. Saya cover asuransi satu jam boleh aja ada asuransi satu jam nanti akan ada jadi model. Ada commuter sekali jalan. Satu jam asuransi akan menghitung probability-nya kecil sekali, preminya katakanlah Rp 10. Jadi cukup bayar Rp 10 nanti kalau ada kejadian ada pertanggungannya bayar selama satu jam masanya. Kalau ini satu tahun cuma dibebani premi kecil sekali.

Jadi itu maka disebut bancassurance ada asuransinya ada aspek investasinya dijual di bank. Ke depan produk compliment bukan produk substitusi karena bank tidak bisa menjual produk asuransi, orang asuransi tidak bisa menjual produk bank jadi kombinasi dua itu.

Jadi itulah ceritanya Jiwasraya ini ya moga-moga tidak ada gangguan apa-apa, hingga inisiatif untuk bayar pokok bertahap mulai Q2 bisa berjalan sesuai rencana. Terima kasih pada seluruh stakeholder, pemegang saham juga OJK supportif semua terutama kesabaran peegang polis faktor penentu juga. Kalau mereka nggak sabar ya ayo, saya sih hanya menyarankan bantu saya ini ada yang langsung saya layani tapi mungkin nggak bisa semuanya. Tadi pagi sudah muncul ya gantian yang lain. Saya bekerja untuk anda, kan ada teman saya yang ikut polis teman akrab saya banyak yang punya itu tak ledekin semua waktu beli gimana pertimbangannya ini kan pelajaran high risk high return, syukur ini BUMN.

Hide Ads