Deklarasi bersama Indonesia Korea Selatan (IK CEPA) sudah dilakukan. Apa sebenarnya tujuan utama dari deklarasi ini?
Begini, IK CEPA merupakan perjanjian dagang antara Indonesia dengan Korea Selatan. Tujuan dan harapannya adalah kita bisa membuka akses pasar di kedua negara. Nah dari situ juga bisa menarik investasi dari Korea Selatan untuk masuk ke Indonesia. Contohnya Hyundai yang sudah confidence dan dia masuk ke Indonesia. Nah ini membuat pengusaha Korea Selatan yang lain juga berminat ke Indonesia, ujung dari investasi ini adalah menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Ini agar sesuai dengan arahan pak Presiden Jokowi.
Deklarasi sudah dilakukan tahun ini, mudah-mudahan tahun depan bisa ditandatangani, sekarang sudah masuk tahapan detil untuk pelaksanaannya akan seperti apa dan nanti mekanismenya bagaimana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poinnya itu nanti mengenai tarif dan mekanisme kerjanya akan dibahas. Pada prinsipnya mereka sudah deklarasi untuk bekerja sama dengan Indonesia ini kan hubungan spesial di kedua belah pihak.
Nantinya apa saja yang diperdagangkan antara Korsel dan Indonesia?
Macam-macam yang akan diperdagangkan ada beberapa komoditas dan sumber daya. Termasuk Hyundai juga yang dalam waktu 2 tahun ke depan akan terealisasi produksi setelah pembangunan pabriknya. Lalu akan ada juga plywood, Indonesia juga akan ekspor ikan seperti tuna, Indonesia juga punya potensi untuk produk baja dan chemical produk.
Berapa besar potensi nilai transaksi yang akan terjadi antara Indonesia dan Korsel ini?
Untuk saat ini potensi nilai besar sekali, tapi detilnya belum dihitung pasti tren ke depan akan meningkat. Kalau dilihat potensi dari Hyundai US$ 1,5 miliar, nah dengan IK CEPA ini bisa lebih besar. Mudah-mudahan tahun depan bisa clear perhitungan potensi nilainya.
Selain Hyundai yang sudah masuk, ada berapa banyak lagi perusahaan yang menjajaki kerja sama dengan Indonesia?
Ya ada beberapa yang sudah bertemu langsung dengan pak Presiden, ada perusahaan yang ingin ikut ke pemindahan Ibu Kota banyak yang mau partisipasi. Lalu juga saat pertemuan Presiden dengan CEO ini ada beberapa perusahaan yang bertemu menteri terkait dan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mereka mau masuk di energi.
Ini positif untuk Indonesia, karena memang hubungan Indonesia dan Korea Selatan ini sangat baik. Lalu dari Kementerian Perdagangan juga ada misi dagang tingkat menengah.
Dari misi dagang tersebut apa saja yang dibawa oleh Indonesia?
Jadi kita mengundang perusahaan-perusahaan seperti perikanan, kayu sampai tekstil. Nanti yang mereka lihat apa yang kita punya dan dicocokkan dengan kebutuhan mereka. Ini bisa jadi peluang besar untuk ekspor dari Indonesia ke Korea. Intinya kan kita melihat pasar apa yang kosong di Korea Selatan dan mereka minta dari kita.
Apakah ada produk khusus dari Indonesia yang diminta oleh Korea Selatan?
Memang untuk permintaan khusus ini tidak ada. Tapi mereka minta yang sesuai kebutuhan mereka saja, tergantung pertumbuhan ekonomi mereka, tantangan di negara mereka seperti apa yang dibutuhkan.
Kemendag sempat membawa pengusaha ikan hingga daun kelor ke Korea Selatan bagaimana potensi kedua barang ini?
Jadi, kalau untuk ikan ini permintaan di Korea Selatan itu besar. Mereka menginginkan produk seperti itu dan di Indonesia banyak sekali. Target kita untuk perdagangan bilateral ini dalam waktu 3 tahun US$ 3 miliar.