Beralih ke konsep rumah tumbuh yang digunakan Delution pada pembangunan The Twins, boleh dijelaskan secara singkat konsep itu seperti apa?
Rumah bertumbuh ini adalah opsi yang kami tawarkan ketika saat itu klien kami datang dengan budget yang minim. Yang jelas ini adalah perencanaan yang berkelanjutan, di mana saat mau membangun lagi itu tinggal lanjutin aja nggak mesti bongkar ini itu.
Konsep ini sebetulnya sudah sering dipakai di masyarakat, cuma karena mereka nggak pakai arsitek, atau pakai arsitek tapi kurang baik, jadinya perencanaannya kacau. Saat berhasil satu tahap mau ke tahap berikutnya ngebongkar dulu ini itu baru bangun lagi, jadi nggak efisien, banyak biaya terbuang juga jadinya. Jadi poinnya ini perencanaan berkelanjutan, nggak mudah juga, nggak semua arsitek bisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah konsep ini cocok untuk masyarakat dengan budget minim yang mau bikin rumah?
Kalau dibilang cocok, jelas cocok, karena gini kalau mau nabung kan itu nggak selamanya bisa mudah ada aja masalahnya kan, kita nabung tahu-tahu dipakai karena ada keperluan urgent. Nah makanya dengan uang yang ada dibangun aja dulu, kemudian direncanakan tumbuhnya, pembangunan selanjutnya. Misal tahun ini Rp 150 juta bangun yang ada, nanti 2 tahun lagi nabung lanjut.
Dalam konsep ini, apabila satu tahap pembangunan selesai rumahnya sudah bisa dihuni?
Iya jelas sudah bisa. Makanya saya bilang perencanaannya ini sangat penting. Bagaimana dia membangun terus menata sisa materialnya juga biar nggak mengganggu pemilik. Lalu bagaimana saat mau lanjut tinggal kerjakan nggak perlu bongkar ini itu.
Idealnya bangun rumah dengan konsep rumah tumbuh ini berapa tahun, ada maksimal waktunya?
Rumah tumbuh ini ya sesuai budgetnya siap aja, nggak ada batas waktu, ada yang 10 tahun, 5 tahun, sesuai budget terkumpul lah. Nah kalau ditanya idealnya, ya bangun rumah sekali jadi, sekali budget, bangun, selesai.
Cuma kan kita di sini memberikan opsi untuk yang budgetnya minim, masak sih nggak ada caranya untuk bangun rumah? Kan kalau nunggu nabung nggak selamanya mudah, nah makanya ada konsep rumah tumbuh.
Salah satu yang jadi daya tarik The Twins juga adalah letaknya yang berada di gang sempit, dengan lahan kecil dan rumahnya yang mungil. Apa saja tips-tipsnya dalam mendesain atau merombak rumah di lahan yang kecil?
Ada beberapa tipsnya, salah satunya itu adalah memaksimalkan bukaan di dalam rumah. Jadi bukaan tuh kayak gini nih, banyak pintu, jendela. Terus ini kita bikin celah di sudut rumah di situ kita tanam pohon tinggi menjulang yang seakan-akan menembus ke atas rumah. Dengan begitu kan terang, cahaya masuk, matahari masuk, jadi rumah nggak sumpek, nggak sempit.
Nah celah yang di sudut rumah ini juga kan kalau ada cahaya matahari bisa masuk rumah, buat sirkulasi udara juga. Kalau hujan ini kita sudah ada semacam penghalangnya tinggal diturunin.
Kemudian apa lagi? Usahakan furniture-nya compact, kayak furniture yang bisa dilipat-lipat. Kalau lihat di The Twins nih, itu ada meja makannya mepet tembok nah ini kalau nggak dipakai bisa dilipat jadi dia itu bisa bikin ruangannya luas. Kayak kalau di apartemen-apartemen juga kan sekarang banyak tuh ya kayak kasur tapi bisa dilipat.
Kemudian kalau ada budget lebih main pakai kaca, main cermin. Soalnya kalau kaca itu bisa membuat kesan ruangan lebih terasa luas. Makanya di sini pun kami juga sedikit banyak penggunaan kaca, di sini ada pintu kaca juga.
Kesalahan banyak orang kalau punya rumah kecil itu adalah lahannya semuanya dibangun, ditembok, nggak banyak jendela, itu yg bikin sumpek, jadi kelihatannya juga sempit, kecil. Padahal lahannya bisa disisakan buat keperluan lain, nah space yang kecil bisa diakali dengan 3 cara tadi.
Simak Video "Video: Trump Harus Pikir-pikir Lagi Sebelum Deportasi Elon Musk"
[Gambas:Video 20detik]