Mana Prioritas Pemerintah Tangani Corona: Ekonomi atau Kesehatan?

Wawancara Khusus Ketua Satgas PEN

Mana Prioritas Pemerintah Tangani Corona: Ekonomi atau Kesehatan?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 12 Okt 2020 10:00 WIB
Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin/ Foto:Rachman Haryanto/detik.com

Bisa didetailkan pak program-programnya?

Dari perlindungan sosial yang pagunya Rp 200 triliun kita berhasil merealisasikan Rp 157 triliun. UMKM dari pagunya Rp 123 triliun sampai September Rp 84 triliun. Bisa dilihat nih programnya banyak. Jadi pas pertama saya masuk, kita pilih yang banyak berdampak ke rakyat banyak. Nah yang besar-besar program keluarga harapan. Ini diberikan ke 10 juta keluarga termiskin. Rata-rata di Indonesia keluarga itu 4 anggotanya, jadi 40 juta rakyat Indonesia termiskin dibantu dengan PKH yang realisasinya sudah 96% dan ini sudah lama programnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang kedua kartu sembako ini diberikan kepada 20 juta keluarga termiskin. Overlapse dengan PKH? overlap penerimaannya tapi orang miskin dikasih dobel tidak apa-apa atau sekitar 80 juta orang termiskin atau pendapatannya paling rendah. Yang lain-lainnya bansos tunai sembako Sejabodetabek atau pangan sembako sama kartu prakerja.

Saya balik lagi ini ada program baru yang baru diluncurkan di bulan Agustus dan cukup spektakular namanya subsidi gaji, diberikan kepada orang-orang yang iuran di BPJS dengan gaji di bawah Rp 5 juta, kenapa ini dikasih? Karena ini sudah diberikan ke 29 juta tapi ternyata ada orang yang dulu gajinya oke tapi kemudian idle berhenti kerja atau setengah diberhentikan.

ADVERTISEMENT

Yang juga menarik selain program sosial diberikan ke rakyat-rakyat termiskin. Yang mungkin menarik akan mau share biar waktunya bisa buat diskusi. Ada UMKM. Kenapa Presiden berkali-kali menyebut UMKM? UMKM ini menyerap tenaga kerja di atas 90%, kontribusi ekonomi Indonesia di atas 56%. Pada krisis Asia tahun 98 ini yang bikin Indonesia selamat. Karena mereka daya tahannya tinggi, harus dibantu, nah ini dibantu dengan adanya pinjaman dan juga hibah, hibah ini lumayan lancar namanya bantuan presiden produktif usaha mikro. Ini juga baru diluncurkan Agustus pencairannya ke 12 juta orang apa pengusaha UMKM sekarang dalam progres dan insya Allah bulan November ini bisa selesai.

Nah kalau untuk bantuan-bantuan UMKM tersebut. Ini datanya siapa yang punya? Perbankan atau Kementerian Koperasi atau gimana? Kalau yang bansos-bansos kan Kemensos sudah ada data yang dari tahun-tahun.

Kalau yang ini, kalau yang subsidi bunga itu diambil dari nasabah perbankan. Perbankan kan datanya paling rapih. Yang masuk ke Banpres produktif adalah yang diluar KUR, di luar perbankan, atau nasabah perbankan yang belum dapat kredit. Yang dicari siapa nih banpres kredit pengusaha-pengusaha UMKM.

Evaluasinya sampai saat ini seperti apa pak? Apakah mereka lumayan terbantu banget bisa bertahan dan mengembangkan diri?

Sekarang kita ngomong dari perspektif dari masyarakatnya. Saya sudah berdiskusi dengan teman-teman UMKM, mereka sudah mulai mengumpulkan dan mengecek ke grassroot dan sudah dapat, kita sudah mulai share salah satu misalnya pedagang jamu, biasanya dia gendong jalan kaki capek gara-gara dia dapat banpres Rp 2,4 juta dia akhirnya pakai sepeda.

Ketika pak Budi sedang sibuk, giat-giatnya membantu ekonomi dari kalangan UMKM. Ini ada kabar yang mengenakan mereka yang mencoba berwirausaha karena terkena PHK, dengan membuka bisnis kuliner kecil-kecilan lewat daring sistem online, ada kabar Badan POM membuat aturan mereka harus mengurus izin edar. Muncul di sebuah diskusi daring gitu. Pak Budi sudah dengar belum isu ini?.

Belum baru dengar terus terang. Tapi saya rasa masukan itu bagus karena ini kan yang pertama saya akan melakukan verifikasi segera karena kebetulan kepala badan POM itu ibu Penni sangat sportif, saya banyak urusan dengan beliau tapi urusan obat karena pegang BUMN farmasi dan BUMN rumah sakit. Jadi saya juga baru diingetin BPOM itu Badan Pengawasan Obat Makan dan Minuman, tapi nanti saya cek ke bu Peni apakah berita ini benar atau?

Ya berarti badan POM bagus dong ingin melindungi konsumen gitu kan? Jadi imagenya kok kaya mau mempersulit gitu, kok kaya gk ada koordinasi gitu di satu sisi berusaha membangkitkan jiwa wirausaha tapi di sisi lain kok ini jadi birokratis. Masukan itu saya akan segera tindak lanjuti karena mumpung sebagai ketua satgas pemulihan ekonomi bisa akses ke mana-mana nanti saya cek dan verifikasi ke ibu Peni kepala Badan POM dan nanti saya akan sampaikan masukan teman-teman.

Ada satu pak yang lain, yang muncul di hari ini dari PHRI hari ini khususnya Jakarta hari ini ya. Dengan kebijakan PSBB yang dilakukan pertengahan atau akhir September kemarin ya pak. Sebanyak 30-40% pengusaha restoran itu di bulan depan akan selesai tidak akan bisa buka. Karena kan hanya boleh take away boleh makan di tempat?

Gimana saya melihatnya. memang balik lagi masalah ekonomi ini timbul karena masalah kesehatan. Kita harus bisa segera menyelesaikan masalah kesehatan ini. Saya nggak ahli, artinya juga bukan bidangnya saya. Tapi kalau saya diskusi dengan banyak orang yang bersama-sama bisa kita lakukan adalah 3M tadi mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Kalau 3M ini kita jalankan dengan disiplin saja.

Kalau saya ngobrol dengan teman-teman di sektor kesehatan itu akan bisa jauh mengurangi tekanan terhadap penyebaran virus ini. Jadi kalau saya ditanya, saya akan menghimbau teman-teman yuk kita disiplin deh dalam 3M ini. Ini disiplin harus 2 sisi, emang di satu sisi kita ada hukumannya ada ininya tapi disiplin ini akan lebih baik kalau keluar dari hati kita sendiri. Saya gimana mau ini, istri saya aja setiap kali keluar tidak pakai masker dimarahin, ini kan mekanisme yang bagus kan, jadi self control.

Nah aku rasa kalau kita bisa menjalankan disiplin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Insya allah nanti semua aktivitas ekonomi bisa gradually kembali ke normal. Tapi kalau langsung di grojokin masuk ekonomi ini nanti masalahnya kan ini masalah humanity masalah nyawa, kan teman-teman saya banyak yang kena, udah berapa yang meninggal, BUMN ada gitu kan keluarga-keluarga kita. Karena itu saya pikir emang harus dimulai dari sektro kesehatan. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa 3M ini penting itu harus bisa di jalankan. Kalau kita disiplin menjalankan itu secara bertahap harusnya bisa kita lakukan kontak fisik, orang merasa nyaman keluar, dan roda ekonomi ini bisa berputar.

Pak kalo terkait kesehatan ini. Kita kan sejak akhir Agustus lagi ada uji vaksin. Laporan perkembangan di lapangan seperti apa pak? Karena ditempat lain kan katanya termasuk vaksin jenis lain itu menimbulkan semacam gangguan kesehatan lain. Ini kalau vaksin produksi dari China yang sedang di uji coba ini seperti apa pak? Apakah ada laporan ke bapak masuk? mulus-mulus aja atau gimana?

Untuk yang vaksin ya kita liat lah kenyataannya vaksin ini rata-rata 7 tahun, paling cepat 4 tahun dan karena ini pandemi semua jadi cepat melakukan. dan sekarang yang sudah uji ke klinis 3, jadi yang paling maju. Jadi kalau liat daftar WHO kan dari China kan ada Sinovac. Setahu saya ada 7 atau 8 yang sudah masuk ke uji klinis tahap 3 dengan metode yang berbeda-beda.

Jadi kalau Sinovac itu adalah vaksinasi virus yang dilemahkan, misalnya si Astrazeneca itu memakai adino virus, memakai vector virus lain yang disisipkan, vaksin merah putih itu pakai teknologi ke empat yang berdasarkan unit protein. Jadi ada perbedaan-perbedaan juga dari sisi teknologi pembuatan vaksinnya. Nah 7 yang sudah maju ini, Indonesia sudah bekerjasama hanya dengan Sinovac.

Saya rasa untuk progresnya saya bukan ahlinya jadi jawabnya susah tapi saya ada yang namanya Prof. Koesnadi di sana sebagai kepala uji klinis ini, Beliau adalah orang yang kompeten untuk di cek sehingga jawabannya benar. Tapi di seluruh dunia juga jalan, kalau saya lihat insya allah sampai akhir tahun beberapa akan selesai uji klinis 3 sehingga awal tahun depan harusnya approval-approval dari FDE nya China, FDE nya Inggris, FDE nya Amerika, BPOM harusnya insya allah bisa keluar biar kita bisa mulai program vaksinasinya. Early next year.


Hide Ads