Rahasia Bisnis Restoran 'Siluman' dan Formula Jitu Bisnis Kuliner

Wawancara Khusus CCO Yummy Corp Marbio Suntanu

Rahasia Bisnis Restoran 'Siluman' dan Formula Jitu Bisnis Kuliner

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 12 Jul 2022 08:00 WIB
CCO Yummy Corp Marbio Suntanu dan Marius Suntanu
Foto: Sylke Febrina Laucereno

Bagaimana Anda melihat tren bisnis makanan ke depan?

Kalau mau bisnis makanan ini harus dilihat dulu jenisnya. Misalnya ada yang masuk kategori klasik dan kategori trending. Untuk klasik itu seperti nasi, ayam goreng sambal itu nggak ada matinya. Tapi kalau kita omongin yang trending itu yang baru-baru ini seperti croffle, lalu ada yang namanya croffle donat, dan bomboloni atau donat isi.

Nah ada contoh, seperti Kopi Tuku itu dia dulu bikin es kopi susu gula aren dan trending, ramai. Akhirnya dia lama-lama berubah menjadi klasik itu yang kita lihat. Jadi dalam bisnis makanan itu ada yang mulanya tren dan mati. Ada tren yang tetap survive dan menjadi klasik. Bisa dilihat sekarang rasanya tidak ada tempat kopi yang tidak menjual kopi susu gula aren.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi dari tahun ke tahun memang pasti ada tren yang hidup dan mati, itu sudah pasti dan itu hal yang biasa di dunia bisnis F&B.

Bagaimana melihat tren bisnis F&B, sampai kapan untuk jenis trending ini bisa bertahan dan menjadi klasik?

Biasanya, kalau trending atau ramainya lebih dari satu tahun, kemungkinan mereka akan bertahan. Tapi kalau dalam 6 bulan saja sudah menyusut, sepi dan tidak jadi produk komplementari ya dia hanya akan jadi tren yang lewat begitu saja. Jadi pemilik bisnis juga harus cepat dan berani mengambil langkah berikutnya.

ADVERTISEMENT

Bagaimana Yummy Kitchen menghadapi tren ini?

Kami selalu menyediakan tempat untuk jenis klasik dan tren. Tapi untuk bagian makanan sehari-hari ada batasan agar harga makanan tidak terlalu mahal. Kalau kita jual semuanya Rp 50 ribu ke atas siapa yang mau beli kan? Jadi kisaran harganya ada yang Rp 25 ribu, Rp 27 ribu sampai Rp 35 ribu.

Tapi kalau jenis makanan healthy itu memang agak mahal karena makanannya kan harus fresh. Jadi kalau tidak bagus terpaksa harus kami buang. Hal ini supaya bisa memberikan makanan fresh lagi besok harinya. Nah untuk healthy mungkin bisa mulai dari yang paling murah itu Rp 65 ribu bisa lebih dari itu.

Kemudian untuk jenis snack atau makanan ringan harus ada yang asin dan manis dan harganya pasti dibedakan. Kemudian ada juga snack yang untuk makan sendiri dan makan bersama. Jadi kalau donat 1 lusin itu kan tidak mungkin orang makan sendiri. Jadi kami memiliki pembagian ke depannya.

Bagaimana strategi Yummy Corp ke depan?

Yummy Corp sebagai perusahaan penyedia solusi makanan memiliki cloud kitchen sebagai produk yang ditawarkan. Kami membangun ekosistem ketika orang datang mau membangun bisnis F&B bisa mencari kami. Nanti akan dibahas mulai dari product development seperti design, marketing strategi ke depan bagaimana dan rencana pembukaan di lokasi yang tepat.

Jadi kami berusaha menjadi end to end. Bahkan titik di mana produksinya sudah tidak bisa, kami akan mencarikan partner atau membantu produksi. Misal, yang tadinya kapasitas dapur cuma bisa bikin 10 lokasi, jadi naik 20, lalu jadi 50. Lebih ke situ sih tujuan pembangunan ekosistem dan harus kuat.

Apa kunci sukses dalam berbisnis makanan?

Sebenarnya kalau makanan itu kan harus konsisten. Mulai dari rasa, penyajian, sampai harga. Jadi rasanya harus sama ketika ada pesanan berikut-berikutnya. Ini kami pelajari dari restoran fastfood. Mereka semua makanan di titik manapun rasanya selalu enak, selalu sama, bentuknya sama, harganya sama, dan ukurannya juga sama.

Itu dari sisi konsumen. Kalau dari sisi brand partner itu sebenarnya ujungnya harus berbagi pengalaman. Karena kami sudah membantu banyak brand dengan industri atau produk yang berbeda otomatis pelajarannya akan banyak.

Nah dari sini, kami memiliki review secara periodik. Misal satu bulan sekali atau 3 bulan sekali. Kalau bisnisnya lancar bisa diatur untuk restrategi dan cari masalah dan solusi-solusi lain. Contohnya saat launching cuma punya 12 produk. Nah dari 12 produk ini pemecahannya seperti apa sih. Apakah hanya bento saja, atau bisa berubah nggak jadi rice bowl. Atau ada produk lain yang bisa di-mix supaya jadi lebih banyak.

Lalu selama 6 bulan atau 1 tahun pasti ada nih brand menu yang tidak laku pada saat kita menjalankan satu bisnis F&B, produk yang tidak laku bukan berarti kita tidak sukses. Sebenarnya memang F&B itu harus paham branding dan trendingnya. Kalau trennya sudah turun otomatis tidak perlu dikejar lagi. Harus cari produk yang baru dengan rasa yang baru supaya konsumen datang dan tertarik buat kembali.

Untuk jenis produk trending, masih bisa diusahain lagi atau lebih baik ditinggal aja?

Sebenarnya, konsumen itu patokannya bukan cuma di produk aja. Ada beberapa yang mereka perhatikan. Misalnya Kopi Tuku, sekarang Tuku kan udah terkenal di mana-mana. Ketika mereka datang, mereka sebenarnya tidak lagi cari menu klasik. Sesekali mereka akan coba menu baru. Itu yang ada di Tuku. Jadi mereka akan percaya dulu sama brand nya.

Branding memang penting banget ya?

Benar, jadi branding itu sangat-sangat penting dan produk adalah salah satu contoh yang bisa dijual. Tapi brand itu membuat kita percaya untuk selalu kembali.

Bagaimana caranya jika ingin bergabung dengan Yummy Kitchen?

Bisa membuka website Yummykitchen.com. Setelah itu ngobrol dengan tim partnership. Kemudian membahas terkait fanbase makanan sudah atau ada belum. Lalu membicarakan terkait marketing. Karena ujung-ujungnya kalau kita listing tapi tidak ada yang kenal brandnya, bukan cuma kami yang rugi tapi brand partner juga rugi seperti makanan kadaluarsa atau rusak.

Kami juga ngobrol dan membicarakan teknik untuk berkembang. Lalu investasi atau modal untuk brand mereka. Mulai dari followers di media sosial, rencana buka di banyak lokasi, promosi di aplikasi supaya orang mau coba. Kuncinya adalah mau diajak bekerja sama.

Tapi banyak yang ngerasa 'Yah investasi kita udah tinggi nih dari awal, karena itu kita nggak mau ikut promo ah, kita nggak mau gabung ah sama influencer', itu yang disana jadi agak stuck sih dimana kesempatan yang tadinya bisa mengeluarkan nama mereka jadi hilang gitu.

Seberapa penting promosi melalui influencer?

Definitely untuk awal-awal itu sangat membantu, apalagi dari brand yang kecil karena bagaimana caranya lagi untuk membuat brand kita keluar selain dari teman-teman yang sebenarnya udah ada followers. Kalau satu orang punya followersnya 10 ribu, atau 100 ribu yang nonton paling 10% aja deh sebenarnya yang ngelihat brandnya kita kalau yang lihat followersnya 100 ribu ya ada 10 ribu orang gitu ya.

Nah kalau 10 ribu orang lihat belum tentu lokasinya di satu sekumpul. Jadi kalau punya satu lokasi yang 10 ribu lihat tapi penyebarannya luas kan sebenarnya nggak cukup efektif gitu ya. Karena itu idealnya punya beberapa lokasi bekerjasama untuk mengembangkan kembali lagi investasinya itu untuk brand mereka sendiri nih. Ada atau tidaknya dalam Yummy, buka sendiri atau buka dalam Yummy ujung-ujungnya investasi itu ke brand mereka bukan ke kita gitu.


Hide Ads