Catatan 5 Tahun Pimpin OJK hingga Rencana Usai Pensiun

Blak-blakan Wimboh Santoso

Catatan 5 Tahun Pimpin OJK hingga Rencana Usai Pensiun

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 12:55 WIB

Ini masuk pertanyaan saya yang selanjutnya soal literasi keuangan, di satu sisi sudah inklusif nih semua punya kesempatan yang sama, tapi di saat yang sama literasinya sampai sejauh mana? Saya mengutip Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa literasi 38% kurang lebih, sementara inklusivitasnya sudah 76%, jadi kan ada senjang separuh, gimana?

Angka yang disampaikan Pak Airlangga itu survei 2019, kita akan lakukan survei lagi tahun ini masih dalam proses. Betul dengan digital ini akses menjadi gampang, dengan digital kita pergunakan juga untuk edukasi literasi anak-anak SMP harus mempunyai tabungan digital. Ini media kita untuk masuk ke dalam edukasi sehingga literasinya nanti waktu dia besar sudah cukup, nggak telat. Bagaimanapun dia nanti dia akan lulus sekolah, akan bekerja, akan mempunyai uang.

Mulai sejak dini edukasi kita berikan kepada anak-anak, itu harus dari jauh-jauh hari sehingga nanti pelan-pelan kita kasih tabungan, bagaimana melindungi agar tabungan itu tidak dipergunakan orang lain. Habis itu bagaimana me-manage isi tabungan, bagaimana me-manage uang itu mulai dari anak-anak SMP sekarang ini, mungkin nanti ke depan bisa SD juga. Jadi kita bersama-sama sektor keuangan perbankan datang ke SMP untuk memberikan tabungan digital itu bekerja sama dengan SMP sehingga nanti anak-anak itu rutin nabung dengan digital dan kita edukasi rutin bagaimana menggunakan password yang harus diubah setiap enam bulan, bagaimana ini nanti planning untuk keperluan apa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di satu sisi kita tahu bahwa sekarang ini banyak masyarakat yang mungkin sudah bukan anak-anak lagi, dulu belum sempat kita edukasi tapi sudah terlanjur punya uang, nah sekarang ini menjadi banyak yang suka tidak bisa me-manage dananya dengan baik, hanya lebih kepada return, which is sekarang ini juga fenomenanya tadi kalau kita akses produk-produk yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan ini ada produk-produk melalui digital yang barangkali menawarkan produk-produk yang lebih spekulatif yang intinya pengin menjaring orang-orang yang punya duit cuma tidak memahami secara baik produk-produk itu dan intinya yang diambil adalah ujungnya, ini hasilnya berapa. Ada yang ditawarin Rp 9 juta, hasilnya per bulan Rp 500 ribu, which is itu saja tidak dilihat detailnya dia diinvestasikan ke mana.

Contoh berbagai kasus yang sudah menjadi urusan penegak hukum bahwa dengan investasi Rp 9 juta akan dapat Rp 500 ribu per bulan tapi ini dipotong dulu fee untuk teknologi, registrasi, ujung-ujungnya tinggal Rp 4,5 juta investasinya dan diinvestasikan di luar negeri bentuk instrumen yang tidak ada underlying-nya. Dia lupa bahwa Rp 500 ribu itu dengan asumsi investasinya bisa menghasilkan return tertentu, nah kalau investasi spekulatif nggak mungkin bisa. Begitu ternyata nggak bisa mengantarkan Rp 500.000, menjadi dispute yang lapor ke penegak hukum, ini banyak yang kayak gitu.

ADVERTISEMENT

Ini lah yang sekarang ini kita harus masif masuk kepada hal-hal edukasi agar literasi orang-orang yang sudah terlanjur punya uang banyak itu menjadi lebih paham risikonya. Sebenarnya keputusan untuk investasi ada di dia sendiri, tapi kadang-kadang karena katakanlah produk keuangan sehingga pemerintah harus tanggung jawab, padahal produk keuangannya itu ilegal. Ini kadang-kadang yang menjadi dispute akhir-akhir ini menjadi tantangan kita semua. Kalau memang keputusan sendiri mau masuk silakan tapi jangan salahkan orang lain itu satu. Kedua meskipun keputusan sendiri tolong hati-hati dong kasihan anak istrinya.

Sama juga gelombang orang menyalahkan OJK terkait dengan skandal pinjol misalnya. Itu masif sekali pinjol.

Nah itu kemarin akhirnya kita bersama-sama penegak hukum melakukan enforcement ya insyaallah sudah. Sekarang tinggal bagaimana yang mau dapat izin ini harus betul-betul mempunyai empati untuk memberikan edukasi juga kepada masyarakat jangan sampai kalau itu pinjol yang legal ya, bunganya ya jangan terlalu mahal karena ini satu ekosistem yang luar biasa. Mereka juga menawarkan kepada investornya mahal sehingga bunga kepada masyarakatnya juga mahal. Nah investornya itu kenapa mahal? Karena memang pengin mendapatkan abnormal profit. Sehingga ini mestinya ke depan harus kita atur secara clear kalau memang tidak bisa, selama ini kita serahkan saja kepada asosiasi fintech, tapi kalau memang tidak bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya, kita harus bisa melindungi masyarakat.

Edukasi dilakukan terus, ini pricing harus kita atur kalau memang tidak bisa mengatur dengan dirinya sendiri.

Satu lagi soal isu di industri keuangan non bank di sisi asuransi banyak sekali kan yang gagal bayar, gagal menunaikan kewajibannya kepada nasabah dan barangkali juga pola investasinya di tempat yang aneh-aneh, kemudian itu menjadi skandal, orang kemudian melihat ke OJK walaupun sepenuhnya kita harus sadari bahwa tidak boleh disalahkan sepenuhnya OJK karena waktu itu kasusnya sudah lama sekali terjadi. Bagaimana waktu itu Bapak merespons itu?

Kita tahu memang asuransi ini, industri jasa keuangan non bank belum kita reform dari habis pasca krisis 1997-1998, berbeda dengan perbankan sudah kita lakukan itu 2008 perbankan resilience. Perbankan ini kita reform aturannya mulai dari bagaimana investasinya yang boleh dilakukan, yang jelas tidak boleh memberikan guarantee return, clear, siapapun tidak boleh memberikan guarantee return, yang bisa memberikan guarantee return hanya deposito. Ya kalau itu namanya investasi di saham, itu nggak bisa apalagi reksadana yang itu merupakan kombinasi dari berbagai instrumen baik saham dan sebagainya nggak bisa memberikan guarantee return.

Nasabah juga harus cerdas karena tadinya memang dijanjikan memberikan return yang tetap, fix, ini kita nggak boleh lagi karena ini kalau ke sana memberikan fix return, janji padahal investasinya itu tidak pastinya banyak. Siapa yang bisa meng-guarantee harga saham, anytime? Nggak bisa. Itu semua jadi nggak bisa. Habis itu setiap investasi yang underlying-nya di perdagangan, kita atur otomatis dengan teknologi bisa nggak ada yang bisa bohong.

Berikutnya yang harus kita lakukan adalah hubungan antara ini kan banyak sekali produk dijual lewat bank, ada unit link dan sebagainya ini proses terus kita sempurnakan. Artinya ini banknya itu kan kalau jual, nasabahnya itu nggak tahu kalau itu bukan produk bank unit link itu. Biasanya ditawarin ini mempunyai daripada deposito kecil ini unit link bisa memberikan janji yang lebih, nah inilah yang tadinya ini adalah meng-guarantee return, sekarang nggak boleh, harus transparan.

Ini adalah reform bagaimana market conduct-nya yang kemarin saya betul-betul mempunyai mimpi market conduct itu menjadi disiplin yang harus dipatuhi oleh sektor jasa keuangan. Makanya kemarin kita kumpulin kebetulan Pak Airlangga Hartanto mewakili presiden hadir. Market conduct ini penting ada dua sisi juga.

Sebenarnya market conduct itu sudah lama tapi kemarin market conduct dalam rangka perlindungan konsumen. Market conduct itu ada conduct dalam rangka compliance terhadap semua perundang-undangan ketentuan yang berlaku, which is sekarang sudah ada yang namanya direktur compliance. Kemarin yang kita tekankan adalah conduct bagaimana melindungi kepentingan konsumen. Jadi kita mempunyai POJK baru Nomor 6 Tahun 2022 ini mengenai setiap produk baru harus melalui proses development yang kita sebut product life cycle jadi setiap lembaga keuangan sebelum mengeluarkan produk baru harus memulai proses pengujian yang detail ada risetnya, ada valuation-nya, ada mitigasinya, ada project income-nya bagi bank atau lembaga keuangan itu. Setelah itu jadi harus melalui trial run jangan ujug-ujug kepada masyarakat umum, trial run bisa limited kepada karyawan atau kelompok tertentu. Kalau sudah oke baru boleh kepada masyarakat.

Di masyarakat juga penjualannya kita atur, nggak boleh abuse, harus transparan di antaranya harus direkam baik video maupun suara sehingga nanti itu diserahkan kepada unit compliance untuk di-review. Jadi ketangkapnya kalau dia abusing customer itu bukan setelah dispute, di internal sendiri sudah bisa nangkap ini kamu agen jual produk ternyata salah, menjanjikan return, tidak direkam, tidak di video. Jadi di internal lembaga keuangan itu sudah bisa mengevaluasi sendiri. Kita harapkan dengan begitu dispute akan kurang karena tidak ada abuse customer. Ini dilakukan makanya ada unit compliance di bawah direktur compliance yang khusus unit compliance market conduct kita minta.

Jadi itu nanti semua penjualan di-review, pada saat terjadi dispute ini bisa oke lah coba penjualannya kayak apa. Kalau sekarang nggak ada rekaman, nggak ada video, dispute ini dibilang dulu saya dijanjikan sebulan 10% tapi kenapa tidak, kita bilang enggak dulu 10% itu dengan catatan investasinya bisa menghasilkan 12%, ribut, mana buktinya, tertulisnya nggak ada. Ini kita harapkan ke depan nggak ada lagi Dan ini betul-betul menjadi prioritas seluruh sektor jasa keuangan kami tahu sudah ada lembaga keuangan yang melakukan begitu, ini best practice bukan hal yang baru. Kita juga akan terus akan mem-follow up ini dan melakukan pengawasan dan pemeriksaan yang berkaitan dengan bagaimana ini nanti diterapkan.

Ke depan apa saja PR OJK yang perlu menjadi catatan penting untuk dilaksanakan?

Pertama yang menjadi perhatian ini bagaimana kita bisa menjaga sektor keuangan tetap stabil dalam kondisi global ekonomi yang tadi kami sampaikan masih panjang konflik Rusia-Ukraina masih belum tahu kapan akan berakhir, hyper inflation juga belum tahu kapan akan berakhir, The Fed memperkirakan ini butuh waktu 2 tahun ini sudah di depan mata bagaimana spillover ini bisa tetap sektor keuangan terjaga tentunya dengan berkoordinasi bersama pemangku kepentingan lain terutama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan LPS. Itu sudah di depan mata bahkan hari-hari ini terus harus dimonitor dan kebijakan-kebijakan apa yang harus dikeluarkan agar bisa menahan seperti masa COVID.

Kedua bagaimana perkembangan digital ini yang ujung-ujungnya adalah masyarakat sangat euforia karena memberikan benefit, sektor keuangan juga prosesnya pasti digital, aksesnya cepat, produknya bervariasi dan sekarang ini produk non keuangan dalam satu platform yang itu blended dengan e-commerce yang bisa menawarkan kredit, asuransi tidak bisa kita hindari itu salah satu ekosistem digital. Ini bagaimana perlindungan konsumen menjadi perhatian yang tadi adalah market conduct nomor satu yang harus menjadi prioritas ke depan.

Kita harus jangan sampai ada ruang kosong. Di Indonesia ini jangan sampai ada ruang kosong yaitu produk keuangan atau produk apapun yang tidak ada kebijakannya, tidak ada regulasinya dan tidak ada pengawasannya karena ini barangkali dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena ini unregulated. Ini lah yang kita sebut shadow banking, menjadi perhatian karena kalau yang regulated produk barangkali tidak menjadi pilihan bagi orang-orang tadi karena ini mungkin regulatory cost-nya ada, dia meng-create produk-produk yang unregulated.

Pak Wimboh ini sudah 5 tahun, kalau boleh tanya kejadian, peristiwa, kondisi yang paling mengesankan buat Bapak dan tidak pernah Bapak lupakan selama menjabat sebagai Ketua OJK apa?

Pada saat COVID itu luar biasa, kita harus inovatif, bekerja keras dengan satu dedikasi yang luar biasa untuk NKRI. Wah nggak tidur, tiap hari rapat memikirkan, bagaimana juga komunikasi publik harus dilakukan secara terukur, ini luar biasa dan saya luar biasa teman-teman OJK ini rukun yang selalu men-support siang malam yang barangkali nggak kenal lelah dan Ini semua adalah suatu modal bagi saya untuk bisa nge-lead OJK ini dalam menjalankan tugasnya terutama menjaga stabilitas sistem keuangan.

Kan ada beberapa krisis yang dihadapi oleh OJK, ini yang paling besar?

Ini yang paling besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya, nggak ada manual book, nggak kebayang. Krisis pandemi tapi bisa menghantam ke mana-mana, ini nggak pernah kita bayangkan sebelumnya. Sampai OJK juga harus mengumpulkan data vaksin karena saya melihat pemerintah nggak punya data ready, kalau harus ngumpulin data lagi perlu waktu sedangkan vaksin ini ada expired-nya. Saya mengatakan kepada Bapak Presiden 'Pak saya bisa punya data by name by address kapan saja yang terkait sektor jasa keuangan, terutama pegawai OJK, pegawai sektor jasa keuangan dan data nasabah'. Jadi kalau pabrik sepatu saya minta pegawaimu mana yang sudah divaksin, siap anytime. Mereka para pengusaha juga mau untuk membayar nakesnya, luar biasa itu. Pak Presiden sampai hadir beberapa kali saat vaksinasi sektor jasa keuangan.

Berapa jumlah vaksin yang dilakukan OJK?

Sekitar 10 juta. Saya dibantu teman-teman yang luar biasa juga sehingga dedikasi kita untuk NKRI luar biasa. Tanpa itu saya rasa kita tidak bisa, game changer-nya memang vaksin, kalau vaksin tidak bisa didistribusikan, sektor bisnis juga akan berat.

Pak Wimboh dan kawan-kawan komisioner yang ada sekarang ini kan menunggu masa transisi untuk menyerahkan jabatan ke komisioner yang baru, setelah ini ada rencana lain yang mau dilakukan?

Tidak ada yang spesifik, yang jelas cucu saya sudah menunggu untuk lebih lama bersama eyangnya.

Jadi ini mau benar-benar istirahat?

Ya default-nya itu kapanpun kita itu kan harus istirahat. Kapan itu Allah yang maha tahu, tapi kita di manapun kapanpun berada tetap merah putih harus kita jaga bersama. Kalau mengajar itu pekerjaan tetap saya mengajar sebenarnya dari awal saya mengajar.

Jadi ketua OJK sebenarnya hobi saja? Pekerjaan tetap dosen ya?

Ya ini salah satu pengabdian juga.

Jadi mengajar dan menulis buku tetap akan terus berlanjut?

Terus dilakukan. Jurnal, saya punya proyek riset yang tidak akan pernah berhenti. Pasti (di saat yang sama tetap memberikan kontribusi terhadap kemajuan sektor keuangan di Indonesia).

Pak Wimboh selamat atas kinerja yang sudah dilakukan selama 5 tahun, sukses apapun yang Bapak lakukan setelah ini, kita doakan yang terbaik buat Bapak, sehat selalu dan tetap jogging. Katanya Pak Wimboh ini harus makan soto setiap pagi untuk sarapan, selain itu hobinya juga makan tongseng, soto, apalagi?

Macam-macam kuliner lah. Olahraga harus, saya kalau jogging itu default setiap hari kira-kira 5-6 km dengan pemanasan 1 jam. Sesekali main golf kalau ada teman dan juga kalau ada marathon paling jauh 10 km cukup lah.


(aid/eds)

Hide Ads