Isu dalam negeri, salah satu yang paling dekat kan event Pilpres 2024, tak lepas dari kacamata pengusaha untuk menentukan siapa pemimpin ideal Indonesia selanjutnya setelah pak Jokowi dua periode, presiden Indonesia yang seperti apa atau sosok pemimpin seperti apa yang ideal di mata pengusaha?
Gini ini asyik menurut saya, bahwa kita harus bicara, bicara Pilpres itu suatu excitement, which is ini kan dibilangnya pesta demokrasi. Maka harus kita bikin ini pesta, dan katanya juga kan kalau menurut ini jatuh 14 Februari. Kalau di luar kan itu katanya valentine day, alias hari kasih sayang. Jadi mestinya penuh dengan kasih sayang.
Maka yang paling penting menurut saya adalah stabilitas dulu, apa nih di antara kita, pertama jangan sampai kita berpikirnya ibarat mau diadu domba nih, karena kadang mikirnya kita suka bego, mohon maaf nih kata-kata saya. Tapi kadang-kadang kita diadu domba, nah ini jangan, jangan sampai diadu domba. Karena tadi, negara kita ini lagi berperang, perang ekonomi, karena kita pengin Indonesia ini pasarnya besar, kekayaan alamnya besar, kekayaan manusianya juga banyak lho. Maka ini harus dijaga, stabilitas politik harus dijaga. Kemudian baru stabilitas keamanan.
Kenapa dua ini? Supaya ini asyik, supaya kita ini kan pesta demokrasi tuh supaya kita ini apa, kita biasa mengubah ini kita cari pemimpin setiap lima tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara soal hal ini berarti ada potensi-potensi yang terdengar KADIN dan pengusaha ada ancaman polarisasi kembali atau bagaimana?
Bukan, bukan begitu. Lebih baik diomongin daripada tidak dibicarakan. Karena kadang kalau tidak dibicarakan tidak akan terjadi. Lebih baik kita omongin, jangan begitu yah. Kalau everybody believe that, kita will be okay.
Nah sosok, sosok ini saya melihatnya begini lho, negara ini layaknya company, business. Kalau company itu kan ada CEO-nya. CEO of a company kan tergantung posisi company itu bagaimana.
Contoh, startup, you must find CEO yang startup wah dang dung dang dung, mikirnya cepat segala ini segala macam. Tapi waktu pas ini pas mau setup, dia mau growth, maybe udah nggak cocok lagi CEO yang startup tadi. Mungkin harus diganti dengan CEO yang growth. Waktu perusahaan ini sudah stabil, perlu mungkin diganti dengan yang namanya CEO yang bisa buat stabilitas. Nanti akan seperti itu. Maksudnya apa? Jadi kita perlu melihat pemimpin apa yang saat ini cocok untuk Indonesia.
Nah, kita bicara lah untuk 2045, ini critical, untuk Indonesia kita ingatkan kembali, dan Pak Presiden juga sering ingatkan itu dan saya juga punya worry yang sama, atau kekhawatiran yang sama, yaitu to be or not to be. Indonesia bisa menjadi negara maju atau tidak, momentumnya sekarang. Hanya 10-15 tahun ke depan, bahasa kerennya Indonesia bisa meninggalkan middle income trap, Indonesia bisa meningkat jadi advance country, waktunya sekian. Habis itu demografi bonus kita turun juga.
Ini critical times lho jangan main-main juga. Kenapa Indonesia punya momentum ini? Berarti yang pertama adalah kepercayaan, Indonesia selama ini sudah banyak sumber daya manusianya, kekayaan alam juga kaya. Tapi kepercayaan kita belum mendapatkan seutuhnya yang ada kita dapatkan sekarang.
Itu kepercayaan dari orang luar, dari investor, karena balik-baliknya adalah investasi. Investasi perlu kestabilan dan kepercayaan. Kalau mau bisnis kan paling penting perlu kepercayaan dulu, kalau nggak ada kepercayaan ya udah.
Indonesia saat ini bagaimana?
Sudah, apa yang Indonesia ada hari ini? Kepercayaan, sudah dapat. Sudah ada kepercayaan kan, ini harus dijaga, bagaimana seorang pemimpin yang bisa dipercaya oleh dunia.
Pertama adalah bisa di-accept secara internasional bahwa ini seorang figur yang bisa diterima dan mempunyai sosok figur yang dipercayai di dunia internasional, ini penting karena investasi masuk kan uang yang mau kita masukin ke sini.
Nah dari sana pastinya tadi negara ini kan harus di-manage artinya harus punyai apa? Management skills, karena ini tak bisa karena negara ini negara tidak kecil, ini negara besar. Management skills ini penting juga, kenapa? Karena tadi kita hanya berfokus kepada Presidennya saja, padahal ada yang penting juga, siapa? Seperti misalnya kita bangun perusahaan itu penting juga, itu manajemennya, timnya.
Jadi nanti bukan hanya yang mesti diperhatikan presidennya saja, tapi nanti siapa yang mau dibawa di kabinetnya, orang-orangnya. Karena itu penting kan. Untuk ke mana? Ini teamwork nggak bisa kerja sendiri. Jadi pemimpin adalah yang punya strong leadership.
Biasanya yang paling jago manajemen kan tentara ya?
Semua bisa kok. Kalau dibilang managements Anda bisa mendapatkan managements itu dari berbagai hal, Anda bisa mendapatkan manajemen dari misalnya me-manage suatu kota, suatu provinsi, suatu daerah yang di mana ada yang sipil, TNI, Polri, semua itu dan juga bisa dari pengusaha sebetulnya. Itu semua kan manajemen. Jadi tadi managements skill dan ini figurnya juga harus bisa dipercaya oleh internasional juga. Jadi, track record jadi penting. Track record apa ke belakang, kan bisa menciptakan apa nih ke depannya. Fortunately itu lah yang dilihat.
Terus yang paling penting juga bahwa harus melihat ini begini apa yang sudah dibangun saat ini, saya katakan selalu Indonesia ini ada di babak kedua kehidupannya. Babak pertama itu 1945 sampai 1998, reformasi. Dari 1998 menurut saya sampai 2019 kemarin adalah half time-nya Indonesia mencari jati diri itu. Dari 98 sampai 2019.
Nah pas 2019 karena ada dua sumbu, Pak Jokowi katakan visi Indonesia 2045, tiba-tiba pak Jokowi bilang punya visi kita pengin Indonesia nomor 4 ekonomi besar dunia. Itu sudah ada tujuan kita.
Maka untuk itu dengan demikian ini harus dipikirkan oleh si the next president, bahwa babak kedua ini harus dilanjutkan, bahwa pembangunan itu sudah bangun dari kelas 1,2,3 ini sudah naik kita. Kita nggak boleh turun lagi, harus naik terus gitu kan. Walaupun bagaimanapun kita harus membangun kekuatan ekonomi yang kokoh.
Nah jadi, berkelanjutan dalam konteks pembangunan dan kebijakan itu penting, bukan berarti everything is perfect, sempurna, nggak ada di dunia ini yang sempurna, manusia pun harus sempurna. Jadi memang harus ada proses yang kita sadari bersama, continuous process, terus kualitas diperbaiki, tapi jangan nurun, harus naik berkelanjutan. Maka harus bisa melakukan keberlanjutan dalam konteks bagaimana bangun Indonesia ke depan untuk kebijakan dan lain-lain.
Yang di-highlight dari penjelasan tadi adalah pengusaha meminta Presiden berikutnya diakui dunia internasional, punya track record baik dan manajerial yang baik. Apakah begitu?
Paling sedikit begitu, kita melihatnya dari luar paling sedikit seperti itu. Karena kadang kan kita yang paling sulit adalah menilai diri sendiri, harus kita lihat juga, apa sih yang di luar ini kan. Baru kita lihat ke dalam Indonesia. Oke pemimpin-pemimpin mana sih. Ini yang harus kita pastikan begitu.
Jadi Ganjar atau Prabowo?
Dua-duanya hebat. Ha ha ha. Dua-duanya hebat. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa gotong royong membangun bangsa ini, jadi kita bisa fokus, kita pengin apa, kita ingin kesejahteraan dan kemakmuran untuk rakyat kita bangsa kita, fokus kita untuk menciptakan hal itu adalah untuk membangun ekonomi.
Kita mau memastikan kestabilan dan memastikan kita tidak pecah, bersatu, bergotong royong bersama-sama untuk mencapai economy growth yang tinggi dan keluar dari jebakan middle income trap dan supaya kelas menengah naik. Tidak ada lagi kemiskinan.
Inklusif itu penting sekali, you can not leave anybody behind, jadi sudah cukup dulu dengan politik ya, Just do positive politics dulu, kita fokus bergotong royong, kesatuan persatuan kita. Fokus nggak perlu gaduh-gaduh, kalau bisa sharing.
Kan ada kata-kata begini, share prosperity, kan itu sharing power. Kenapa sih mesti gondok-gondokan, nggak perlu kita, udah lah kerja sama fokus sekarang ini kepada rakyat bangsa kita.
Kalau bisa ciptakan lagi banyak pengusaha, pengusaha kecil, pengusaha menengah, jadi besar. Naikkan kelas mereka dari nano ke mikro, dari mikro ke kecil, ini kita dorong, karena mereka yang ciptakan lapangan pekerjaan, which is penting sekali untuk Indonesia. Maka itu lah bertanding untuk bersanding. Jadi Indonesia Emas 2045, bahasa kerennya compete to collaborate.
(hal/eds)