Di Pasar Senen, berbagai jenis pakaian dan celana bekas layak pakai dijual dan ditawarkan kepada calon pembeli. Ternyata penjual juga menawarkan dan menjual celana dalam hingga bra bekas kepada calon pembeli.
Salah satu pedagang penjual bra dan celana dalam bekas ialah Ujang. Ia mengaku telah menjual secara khusus produk dalaman untuk kaum hawa dan adam tersebut sejak tahun 1996. Ujang melepas celana dalam bekas sebesar Rp 5.000 per biji sedangkan bra dilepas berkisar Rp 20.000 per biji.
"Bawahan Rp 5.000 atasan Rp 20.000. Ini barang bekas dari Korea dan Jepang," kata Ujang kepada detikFinance di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Lanjut Ujang, umumnya pelanggan datang dari berbagai kalangan seperti karyawan, mahasiswa hingga kalangan selebritis.
"Mereka beli mungkin beda bahannya dengan produksi lokal. Kalau impor produknya lebih bagus meski bekas," jelasnya.
Pedagang lainnya menyebut pembeli celana dalam dan bra bekas justru datang dari kalangan menengah atas. Alasannya ialah disamping harga relatif sangat murah, produk impor memiliki kualitas dan model lebih baik daripada produk lokal.
"Kebanyakan yang beli justru kalangan atas yang tahu barang," jelasnya.
Pembeli bra dan celana dalam bekas tidak hanya datang dari area Jakarta saja. Pembeli dari berbagai kota di Indonesia juga berburu bra dan celana dalam impor.
"Ada yang beli dari Medan, Manado, Jawa Papua," sebutnya.
Setiap hari, pedagang mampu mengantongi penjualan sebesar Rp 1 juta hingga 1,5 juta. Penjualan bra dan celana dalam bekas meningkat saat mendekati hari libur atau akhir pekan.
"Pendapatan sekitar Rp 1 juta sampai 1,5 juta per hari," paparnya.