Setelah membahasnya bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), akhirnya disepakati APBN-P 2017 dengan belanja negara menjadi Rp 2.133,29 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.366,95 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 776,33 triliun. Sedangkan untuk pendapatan negara menjadi Rp 1.736,06 triliun yang terdiri dari penerimaan dalam negeri Rp 1.732,95 triliun dan hibah Rp 3,108 triliun.
Sedangkan pendapatan negara Rp 1.736,06 triliun dan belanja negara Rp 2.133,29 triliun, maka defisit APBN-P 2017 sebesar Rp 397,23 triliun atau 2,92% (outlook) terhadap PDB.
Dipenghujung tahun 2017, pemerintah telah mengumumkan realisasi APBN-P per 15 Desember, di mana belanja negara Rp 1.849,5 triliun atau 88,1% dari target APBNP 2017 sebesar Rp 2.098,9 triliun. Sedangkan penerimaan negara telah mencapai Rp 1.496,9 triliun atau 86,2% dari target Rp 1.736,1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan realisasi ini, maka kita melihat untuk tahun 2017 keseluruhan APBNP 2017 masih ada di dalam rambu UU APBNP 2017. Dan ini berarti kita tetap dalam situasi APBN 2017 yang cukup stabil," kata Sri Mulyani saat konfrensi pers APBNP 2017 di Gedung Djuanda I, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Pendapatan negara yang telah mencapai Rp 1.496,9 triliun berasal dari pendapatan dalam negeri yang mencapai Rp 1.492,5 triliun atau sudah 86,1%, terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 1.211,5 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 281,0 triliun atau 108,0% dari target Rp 260,2 triliun. Lalu berasal dari penerimaan hibah yang mencapai Rp 4,4 triliun atau 140,7% dari target Rp 3,1 triliun.
Sedangkan untuk belanja negara telah mencapai Rp 1.849,5 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat Rp 1.132,3 triliun atau 84,3% dari target Rp 1.343,1 triliun, terdiri dari belanja kemeterian/lembaga (K/L) Rp 664,9 triliun atau 86,4%, lalu belanja non k/L Rp 467,3 triliun atau 81,4%.
Untuk realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) telah mencapai Rp 717,3 triliun atau 94,9% dari target Rp 755,9 triliun. Untuk dana transfer ke daerah mencapai Rp 657,5 triliun atau 94,2%, dan dana desa Rp 59,8 triliun atau 102,7% dari target Rp 58,2 triliun.
Dengan capaian tersebut, hingga per 15 Desember 2017 untuk keseimbangan primer mencapai Rp 137,2 triliun, dengan total defisit mencapai Rp 352,7 triliun atau sebesar 2,62 dari PDB.
Sedangkan realisasi asumsi dasar makro ekonomi per 15 Desember 2017, untuk pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03%, tingkat inflasi sebesar 3,3%, suku bunga SPN 3 bulan 5,0%, nilai tukar rupiah Rp 13.377 per US$, harga minyak (ICP) US$ 50 per barel, lifting minyak 796,9 ribu bph, dan lifting gas 1.126,6 ribu setara minyak per hari.