Fakta Seputar Ambruknya Girder Tol

Fakta Seputar Ambruknya Girder Tol

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 04 Jan 2018 08:38 WIB
Fakta Seputar Ambruknya Girder Tol
Foto: Girder roboh di Antasari (Vino-detikcom)

Target operasi proyek Tol Desari tak berubah meski terjadinya kecelakaan konstruksi pada girder tol. Tol ini ditarget bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2018, setelah sebelumnya juga gagal beroperasi pada bulan September tahun lalu.

"Harusnya di pertengahan tahun ini sudah selesai. Artinya kita proyeksikan semester pertama tahun ini sudah selesai. Tapi tetap bahwa bukan ini kerja cepat-cepatan. Itu bukan seperti itu juga harusnya," kata Herry.

Sebagai informasi, proyek tol Desari memiliki panjang total 21,6 km dan terdiri dari 3 seksi. Bagian yang rencananya bakal dioperasikan pada medio tahun ini adalah seksi 1 yang menyambungkan Antasari ke Brigif/Cinere sepanjang 5,8 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan rampungnya Antasari Interchange yang merupakan tahap awal realisasi pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari, diharapkan bisa membantu mengurangi kepadatan lalulintas jalan arteri yang semakin meningkat. Misalnya, di Jalan Raya Sawangan dan Jalan Margonda yang menjadi jalur utama dari Depok menuju Jakarta atau sebaliknya.

Adapun kontraktor pelaksana pembangunan seksi I jalan tol ini adalah Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita Karya, Hutama Karya dan PT PP yang bertanggung jawab membangun simpang susun penghubung jalan Tol Depok-Antasari dengan Tol Lingkar Luar Selatan di persimpangan depan sekolah High Scoop dengan surat perintah mulai kerja (SPMK) sejak Agustus 2016.

Namun sejak Februari 2017, konstruksi kemudian dilanjutkan oleh PT Girder Indonesia. Pemilik konsesi dari ruas tol ini adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) sebesar 62,5%, kemudian PT Waskita Toll Road 25% dan PT Pembangunan Perumahan 12,5%.



(eds/ang)
Hide Ads