Fakta Seputar Ambruknya Girder Tol

Fakta Seputar Ambruknya Girder Tol

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 04 Jan 2018 08:38 WIB
Fakta Seputar Ambruknya Girder Tol
Foto: Rachman Haryanto

Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna mengakui perlunya pengawasan pekerjaan yang lebih lagi menyusul sejumlah kejadian kecelakaan konstruksi di jalan tol. Meski masih dalam analisis, namun dia bilang hal ini telah jadi perhatian khusus bagi pemerintah dan akan lebih meningkatkan pengawasan ke depannya.

"Ini jadi perhatian semua pihak. Artinya harus ditingkatkan pengawasan sama kehati-hatian di lapangan. Jadi SOP tadi harus betul-betul ditaati. Artinya, dengan adanya kejadian berulang seperti ini, harus ada perbaikan pengawasan yang lebih ketat lagi sehingga tidak terulang," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Dia bilang, ada beberapa analisasis dari kejadian ambruknya girder sejumlah tol. Misalnya, bentang girder beton yang terlalu panjang sehingga dirasa tidak cocok pada struktur konstruksi tol, hingga adanya pelanggaran SOP pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat, kejadian yang sebelumnya itu umumnya di bentang yang 51 meter. Itu yang nanti dievaluasi apakah karena girdernya atau karena pelaksanaannya. Artinya secara komprehensif akan kita lihat nanti seperti apa. Apakah misalnya bentang yang 51 meter girder ini tidak terlalu cocok misalnya. Itu juga jadi suatu perhatian. Karena terlalu panjang atau pipih misalnya," tutur Herry.


Hide Ads