BPS mencatat tingkat konsumsi rumah tangga nasional berada di level 4,95% sepanjang tahun 2017. Angka ini melambat jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang tumbuh 5,01%.
Perlambatan juga terlihat jika membandingkan kuartal IV-2017 yang sebesar 4,97% dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,99%.
Untuk sektor makanan dan minuman selain restoran secara kumulatif sebesar 5,24% atau melambat dibanding 2016 yang sebesar 5,34%. Lalu komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya secara kumulatif 3,10% atau melambat dibandingkan 2016 yang sebesar 3,29%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, restoran dan hotel tumbuh ke level 5,53% jika dibandingkan dengan 2016 yang sebesar 5,40%, dan juga sektor kesehatan dan pendidikan yang tumbuh ke level 5,59% jika dibandingkan pada 2016 sebesar 5,34%.
Konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang paling tinggi dalam struktur pertumbuhan ekonomi, yakni sebesar 56,13%, disusul oleh PMTB atau investasi sebesar 32,16%, lalu ekspor sebesar 20,37%.
Perlambatan tingkat konsumsi rumah tangga pada 2017 juga sejalan dengan beberapa toko ritel yang menutup tokonya. Mulai dari seven-eleven, GAP, Debenhams, dan yang baru-baru ini adalah Clarks.