Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta menghentikan penenggelaman kapal dan lebih fokus pada ekspor perikanan yang disebut turun. KKP sendiri menegaskan nilai ekspor produk perikanan mengalami pertumbuhan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), pada periode Januari hingga November 2016-2017, nilai ekspor produk perikanan tercatat naik 8,12% dari US$ 3,78 miliar pada 2016 menjadi US$ 4,09 miliar pada 2017.
Sementara itu, untuk nilai neraca perdagangan perikanan, dalam kurun waktu 5 tahun periode 2012-2016, Indonesia mencatatkan kenaikan sebesar 2,31% per tahun. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara pesaing seperti China (+0.60%), Vietnam (-21.39%), Filipina (-6.75%), dan Thailand (-15.14%) dalam periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, di periode yang sama, nilai ekspor produk kelautan dan perikanan ke negara tujuan utama juga menunjukkan peningkatan. Nilai ekspor ke Amerika Serikat misalnya naik 12,82%, Jepang naik 8,31%, ASEAN naik 3,42%, China naik 11,28%, dan Uni Eropa naik 9,38%.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sendiri mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan peningkatan produksi dan ekspor produk perikanan Indonesia. Namun di dalam mewujudkannya, penegakan hukum dalam melawan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing harus tetap digalakkan.
Dia ingin, meningkatnya produksi perikanan juga dapat meningkatkan konsumsi ikan dalam negeri sebagai indikator kinerja dan bagian penting dari ketahanan pangan sebagai sumber protein.
"Konsumsi dalam negeri juga meningkat tanpa ada peningkatan signifikan volume impor. Tren volume impor ikan Indonesia dari Januari-November 2012-2017 meningkat sebesar 1,61%. Sementara itu, konsumsi ikan per tahun dari tahun 2012 meningkat dari 33,89 kg per kapita per tahun menjadi 43,94 kg per kapita per tahun 2016 atau naik 29,65 %. Bila dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia 259,37 juta orang, dengan asumsi harga rata-rata ikan US$ 1 per kg, nilai yang diciptakan dari pasar ikan dalam negeri adalah US$ 9,37 miliar," ungkap Susi.