Pedagang jeruk di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mengaku omzetnya turun 50% akibat stok jeruk mandarin langka.
Pedagang jeruk, Imam mengaku terpengaruh dengan langkanya stok jeruk mandarin di pasaran. Padahal dia cukup menggantungkan penghasilan dari menjual jeruk mandarin. Omzetnya turun dari Rp 100 juta menjadi Rp 50 juta per hari.
"Pengaruh ke omzet, 100% pengaruh. Bisa (dapat omzet) Rp 100 juta per hari kalau stoknya ada. Sekarang cuma setengahnya saja," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena langka, kini dia menyetok jeruk kino asal Pakistan sebagai penggantinya. Dia berharap pemerintah memudahkan impor jeruk mandarin dari China.