Fakta Seputar Utang RI Tembus Rp 4.000 Triliun

Fakta Seputar Utang RI Tembus Rp 4.000 Triliun

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 16 Mar 2018 08:05 WIB
Fakta Seputar Utang RI Tembus Rp 4.000 Triliun
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menganggap jumlah utang pemerintah yang tembus Rp 4.000 triliun masih merupakan warisan atau utang yang diambil di masa lalu.

Utang pemerintah per Februari 2018 telah tembus Rp 4.034,8 triliun atau naik 13,46% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan angka tersebut maka rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 29,24%.

Darmin mengatakan rasio utang pemerintah yang sebesar 29,24% tersebut masih rendah dibandingkan dengan negara berkembang yang setara dengan Indonesia, seperti Malaysia, Brasil, Thailand, dan Vietnam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibilang 29% itu kan memang angka agregat, tapi angka yang lebih akurat sebenarnya berapa pembayarannya dibandingkan dengan ekspor kita itu sudah lebih spesifik gitu, berapa pembayaran utang kita, jangan lupa pembayaran utang kita itu memang utang masa lalu ya pembayarannya cukup besar, sehingga beberapa waktu kita itu sempat membayar utang lebih besar dari pinjem utang," kata Darmin di Komplek Istana, Jakarta.

Darmin mengungkapkan rasio utang terhadap PDB juga merupakan indikator yang digunakan seluruh negara di dunia. Rasio

Rasio utang negara yang ekonominya setara dengan Indonesia, seperti Vietnam sebesar 63,4%, Thailand sebesar 41,8%, Malaysia sebesar 52,7%, Brasil sebesar 81,2%, Nikaragua sebesar 35,1%, dan Irlandia sebesar 72,8%.

Dia menjelaskan, rasio utang Indonesia yang sebesar 29,2% juga masih sangat kecil dibandingkan dengan Jepang yang sudah mencapai 200%. Risikonya juga lebih besar Jepang meskipun kepemilikannya didominasi oleh masyarakatnya.

"Kita tidak melihat, tidak pernah merasa kesulitan untuk membayar bunga dan jatuh temponya berjalan saja dengan baik, itu BI dipotong saja dari rekeningnya pemerintah di sana, nggak ada masalah," kata dia.

Hide Ads