Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menganggap jumlah utang pemerintah yang tembus Rp 4.000 triliun masih merupakan warisan atau utang yang diambil di masa lalu.
Utang pemerintah per Februari 2018 telah tembus Rp 4.034,8 triliun atau naik 13,46% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan angka tersebut maka rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 29,24%.
Darmin mengatakan rasio utang pemerintah yang sebesar 29,24% tersebut masih rendah dibandingkan dengan negara berkembang yang setara dengan Indonesia, seperti Malaysia, Brasil, Thailand, dan Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin mengungkapkan rasio utang terhadap PDB juga merupakan indikator yang digunakan seluruh negara di dunia. Rasio
Rasio utang negara yang ekonominya setara dengan Indonesia, seperti Vietnam sebesar 63,4%, Thailand sebesar 41,8%, Malaysia sebesar 52,7%, Brasil sebesar 81,2%, Nikaragua sebesar 35,1%, dan Irlandia sebesar 72,8%.
Dia menjelaskan, rasio utang Indonesia yang sebesar 29,2% juga masih sangat kecil dibandingkan dengan Jepang yang sudah mencapai 200%. Risikonya juga lebih besar Jepang meskipun kepemilikannya didominasi oleh masyarakatnya.
"Kita tidak melihat, tidak pernah merasa kesulitan untuk membayar bunga dan jatuh temponya berjalan saja dengan baik, itu BI dipotong saja dari rekeningnya pemerintah di sana, nggak ada masalah," kata dia.