Penambahan kereta belum bisa mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Duri. Kepadatan penumpang di Stasiun Duri masih horor saat jam sibuk.
Wati, anggota Komunitas KRL Tangerang-Duri menceritakan, padatnya Stasiun Duri disebabkan oleh pengurangan frekuensi. Mulanya, kereta berangkat 20 menit sekali sekarang menjadi 30 menit sekali. Pengurangan frekuensi ini karena adanya Kereta Bandara.
"Jadi awalnya 6.20 WIB kemudian 6.40 WIB, jam 7.00 WIB. Saat ini diganti 30 menit, itu kan penumpukan di mana-mana banyak yang nggak terangkut," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wati menerangkan, penambahan kereta pun dilakukan pada pukul 7.15 WIB. Sehingga, jadwal keberangkatan kereta saat ini menjadi 6.30 WIB, 7.00 WIB, dan selanjutnya 7.15 WIB.
Tapi, dia bilang, tambahan itu belum memberi dampak lantaran keberangkatan kereta selanjutnya mengalami keterlambatan yang artinya penumpang harus menunggu lebih lama dan memicu kepadatan.
"Antara 7.00 WIB-7.15 WIB itu ada penambahan slot satu, tapi itu 7.30 WIB dimundurin. 7.30 WIB berangkatnya 7.45 WIB jadi sama juga bohong," ujar.
Alhasil, dia bilang, horor di Stasiun Duri masih berlanjut hingga saat ini."Akibatnya jam 6.00 WIB padat, 6.30 WIB lebih padat, jam 7.00 WIB lebih parah padat. Sampai 8.30 masih padat," tutup dia.