Menakar Bahaya Ancaman Perang Dagang Trump ke RI

Menakar Bahaya Ancaman Perang Dagang Trump ke RI

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 07 Jul 2018 09:14 WIB
Menakar Bahaya Ancaman Perang Dagang Trump ke RI
Foto: Istimewa

Ekonom Senior Indef Dradjad H. Wibowo menyatakan Indonesia 'enggal level' untuk perang dagang dengan Paman Sam. Apa alasannya?

"Dari sisi skala impor, Indonesia tidak layak diajak perang dagang oleh AS. Impor AS dari Indonesia relatif sangat kecil, hanya US$ 19,6 miliar pada tahun 2015 sesuai data US International Trade Commission," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/7/2018).

Ini hanya sekitar 1/25 atau 4,1% dibanding impor dari China, 1/15 Kanada atau Meksiko, lebih dari 1/7 Jepang dan hampir 1/6 Jerman. Terlalu kecil," tambah Drajad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang aneh, menurut Drajad, meski sudah dapat GSP, Indonesia adalah pembayar tarif bea masuk terbesar kelima di AS, sebesar US$ 1,3 miliar pada tahun 2015.

"Ini membuat Indonesia terkena tarif efektif sebesar 6,4%, dua kali lipat China yang tanpa GSP tapi hanya kena 3%. Parah kah? Jadi untuk apa AS perang dengan Indonesia? Wong diplomat Indonesia selama ini sudah lemah dalam negosiasi tarif bagi negaranya," ungkapnya.


Hide Ads