Ekonom Senior Indef Dradjad H. Wibowo menyatakan Indonesia 'enggal level' untuk perang dagang dengan Paman Sam. Apa alasannya?
"Dari sisi skala impor, Indonesia tidak layak diajak perang dagang oleh AS. Impor AS dari Indonesia relatif sangat kecil, hanya US$ 19,6 miliar pada tahun 2015 sesuai data US International Trade Commission," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/7/2018).
Ini hanya sekitar 1/25 atau 4,1% dibanding impor dari China, 1/15 Kanada atau Meksiko, lebih dari 1/7 Jepang dan hampir 1/6 Jerman. Terlalu kecil," tambah Drajad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membuat Indonesia terkena tarif efektif sebesar 6,4%, dua kali lipat China yang tanpa GSP tapi hanya kena 3%. Parah kah? Jadi untuk apa AS perang dengan Indonesia? Wong diplomat Indonesia selama ini sudah lemah dalam negosiasi tarif bagi negaranya," ungkapnya.