Marketing Manager Jasa Marga Properti Marlina Ririn mengatakan, meski tanpa brand asing besar tidak akan mempengaruhi besar bisnis perusahaan. Sebab di rest area yang dikelola perusahaan mayoritas memang UKM maupun restoran lokal.
"Seinget aku seperti KFC, MCD, Starbucks itu belum ada di rest area yang kami kelola. Paling ada CFC, jadi sedikit banget. Enggak tahu kalau pengelola rest area swasta yang lain," tuturnya saat dihubungi detikFinance.
Jasamarga Properti sendiri saat ini mengelola 3 rest area di tol yang sudah berkembang seperti di KM 88 A dan B Tol Purbaleunyi, serta KM 207 A Tol Palikanci.
Selain itu Jasamarga Properti juga tengah membangun 9 rest area di jalir Tol Soli-Kertosono dan Surabaya-Mojokerto. Selain itu ada pula 24 rest area yang masih dalam tahap inisiasi yang bukan hanya di Tol Trans Kawa tapi juga di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Kedepannya, Jasamarga Properti akan fokus menawarkan rest area yang akan dikembangkan kepada para UKM dan restoran lokal dengan menu khas setempat.
"Tim marketing kami bergerak menawarkan ke restoran yang punya khas di areanya, kalau Solo ya makanan khas Solo. biasnaya resto yang di jalan arteri setempat, karena adanya jalan tol rezekinya mereka ketutup, itu yang kami tawarkan," tambahnya.
Selain itu, kata Marlina, kebanyakan waralaba asing yang besar enggan untuk masuk ke rest area di tol yang baru bekembang. Mereka lebih memilih untuk hadir di tol-tol dengan lalu-lalang kendaraan yang tinggi.
"Lagi pula kami fokus pada pelayanannya, seperti ketersediaan toilet, tempat ibadah, pom bensin. Kalau ritel itu hanya pelengkap," tambahnya.
Lagi pula bisnis Jasamarga Properti juga tidak hanya mengelola rest area tapi juga gedung perkantoran dan pembangunan perumahan.