Dolar AS Perkasa, Ekspor Masih Loyo

Dolar AS Perkasa, Ekspor Masih Loyo

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 18 Sep 2018 08:20 WIB
Dolar AS Perkasa, Ekspor Masih Loyo
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyampaikan, pihaknya selaku bank sentral berupaya tetap menjaga aliran dana asing ke dalam negeri. Hal itu demi menjaga pasokan dolar AS untuk membiayai defisit.

"Yang penting berikutnya adalah bagaimana menjaga inflow modal masuk, karena bagaimanapun juga defisit itu perlu pembiayaan, dan itu tentunya nanti akan tertutup kalau misalnya aliran modal masuk," katanya ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).

Untuk menarik modal asing masuk ke Indonesia, BI berupaya memastikan agar suku bunga acuan bank sentral tetap kompetitif di antara negara-negara regional di tengah aliran modal masuk ke negara berkembang yang berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BI sendiri sudah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada 15 Agustus 2018. Saat ini BI 7 Days Reverse Repo Rate berada di level 5,5% dari sebelumnya 5,25%.

"Itu lah fungsinya kita salah satu tujuan kita menaikkan suku bunga, menjaga suku bunga kita atraktif dari negara negara lain untuk menarik modal masuk," sebutnya.

Namun, melihat situasi saat ini, BI tidak akan tergesa-gesa kembali menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, sekalipun negara lain sudah ada yang menaikkan suku bunga.


Hide Ads