Gudang Bulog Penuh, Bagaimana Nasib Impor 2 Juta Ton Beras?

Gudang Bulog Penuh, Bagaimana Nasib Impor 2 Juta Ton Beras?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 19 Sep 2018 10:17 WIB
Gudang Bulog Penuh, Bagaimana Nasib Impor 2 Juta Ton Beras?
Foto: Grandyos Zafna
Kondisi pasokan beras saat ini masih terbilang aman. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan tidak ada alasan harga beras naik.

Amran menjelaskan, ada tiga faktor yang membuat harga beras naik. Pertama karena stok kurang, supply di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sedikit dan tidak ada panen di sentra beras.

Namun semua hal tersebut terbantahkan dengan situasi saat ini. Sehingga ia memastikan harga beras seharusnya tidak mengalami kenaikan.

"Syarat yang diperdebatkan itu stok kurang, harga jadi tinggi. Supplykurang, di Cipinang harga tinggi. Panen tidak ada, harga tinggi. Nah ini kan sudah terpenuhi, jadi tidak ada alasan harga beras naik," kata dia kepada detikFinance dalam acara Blak-blakan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/9/2018).

"Hari ini gudang penuh, supply di Cipinang 2-3 kali lipat, panen berlangsung," imbuh dia.

Kemudian, Amran juga meminta kepada para pengusaha agar tidak memainkan harga beras di pasaran. Pasalnya, hal itu akan mempengaruhi harga tinggi di tingkat konsumen.

"Hanya ada sau pernyataan yang ingin kami sampaikan ke teman-teman (pedagang). Tolong lah jangan mengganggu konsumen dengan memberi harga yang tinggi karena syarat harga turun itu sudah semua terpenuhi," papar dia.

Sementara itu, ia dan Perum Bulog juga terus berupaya menurunkan harga beras dengan menurunkan beras operasi pasar di tingkat penjual sebesar Rp 8.250 per kilogram (kg). Dengan begitu, beras di tingkat pasaran bisa dibanderol Rp 8.500 per kg. (zlf/zlf)

Hide Ads