Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal menuturkan, saat ini tidak ada negara yang benar-benar lepas dari impor. Negara seperti Kuba dan Venezuela saja tak lepas dari perdagangan internasional tersebut.
"Nggak ada (yang tidak impor), udah nggak ada lagi. Kuba juga terbuka. Mencoba tertutup seperti Venezuela, seperti kita lihat krisis ekonomi. Venezuela pun sebenarnya ketika menutup diri, tidak serta merta 100% tertutup, tetap partnership dengan negara lain, komunis sosialis, mereka menghindari Amerika," kata dia.
Dia mengatakan, impor dilakukan karena tidak ada negara bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Sebab itu, impor dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, untuk mengurangi efek negatif dari impor cara terbaik ialah menentukan prioritas sumber daya yang dikembangkan.
"Dengan resources terbatas harus menentukan skala prioritas, berdasarkan sektor yang unggul secara komparatif. Kalau bicara perdagangan internasional, metode tidak langsung produksi. Kita bisa fokus yang unggul, kita bisa ciptakan surplus, dari prosesnya yang kita impor," ujarnya.