Dalam teori ekonomi, ada tiga jenis pengangguran yang ada, pertama pengangguran friksional atau pengangguran sementara, kemudian ada pengangguran struktural hingga siklikal.
"Untuk pengangguran kategori cyclical jelas tidak terjadi karena fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat dan stabil," kata Fajar saat dihubungi detikFinance.
Dia menyampaikan, yang digambarkan oleh iklan tersebut adalah seorang anak muda yang masuk ke kategori pengangguran friksional atau dalam masa menunggu. Memang, dalam iklan diceritakan ada seorang sarjana arsitektur yang baru lulus dan sudah melamar ke sana-sini namun belum mendapatkan pekerjaan.
"Hal itu wajar dan pasti dialami oleh mayoritas pencari di pasar kerja. Nah mengenai waktu lamanya menunggu, tergantung dari bagaimana pasar bisa mencocokkan keahlian yang dimiliki pencari kerja dengan permintaan perusahaan di pasar kerja," imbuh dia.
Profesi arsitek seharusnya mudah mendapatkan pekerjaan karena banyaknya pembangunan yang dilakukan.
"Si pencari kerja di iklan ini sayangnya tidak digambarkan dengan tepat, karena contohnya adalah sarjana arsitektur. Arsitek adalah profesi di bidang jasa yang seharusnya sangat relevan dengan semangat pembangunan infrastruktur fisik yang terus dikerjakan pemerintah saat ini," kata Fajar.
Dia menjelaskan, memang sejak 2008 kontribusi sektor komoditas yang diperdagangkan seperti pertanian, pertambangan dan industri manufaktur terhadap produksi domestik bruto (PDB) cenderung menurun dan lebih rendah dibandingkan sektor jasa.
Hal ini karena didorong oleh fenomena transformasi struktural di mana porsi tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa terus meningkat. Sementara porsi tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian dan industri manufaktur cenderung stagnan bahkan menurun.
Menurut dia, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di Asia Pasifik dan dunia secara umum juga mengalami pergeseran.
"Jadi masa menunggu tadi ditambah pergeseran atau transformasi struktural yang terjadi di Indonesia lah yang menyebabkan matching antara pencari kerja dan perusahaan memerlukan waktu yang lebih lama," imbuh dia.