Kontroversi Iklan Gerindra soal Sarjana Susah Dapat Kerja

Kontroversi Iklan Gerindra soal Sarjana Susah Dapat Kerja

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 19 Des 2018 08:58 WIB
Kontroversi Iklan Gerindra soal Sarjana Susah Dapat Kerja
Foto: Dok. Twitter Gerindra
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, komposisi pekerja Indonesia di sektor informal saat ini memang lebih tinggi dibanding pekerja formal.

Menurut data ketenagakerjaan, sebanyak 56,8% masyarakat Indonesia saat ini bekerja di sektor informal, yang diiringi naiknya jumlah pekerja yang berwirausaha di Indonesia.

"Rasio kewirausahaan memang naik. Artinya orang lebih memilih jadi wirausaha. Karena lebih dari 56% itu masyarakat bekerja di sektor informal per Agustus 2018," katanya.

Selain itu, Dalam setahun terakhir, jumlah orang bekerja di atas 35 jam dalam seminggu juga turun -0.74%. Sementara yang kerja paruh waktu naik 1,67%. Data ini menguatkan bahwa semakin sedikit orang yang bekerja di sektor formal.

"Artinya banyak yang memilih bekerja di sektor informal. Seperti driver ojek online misalnya," ujar dia.

Namun kondisi ini menurutnya terjadi tak semata-mata lantaran tren bekerja di sektor informal lebih favorit sekarang ini. Meski didukung oleh ekosistem teknologi yang menunjang orang lebih banyak berwirausaha, namun ketidaktersediaan lapangan pekerjaan formal dan kemampuan sumber daya manusia mengikuti standar yang dibutuhkan sektor formal masih rendah.

"Kalau saya bilang ini keterpaksaan. Karena memang pengangguran turun tapi tidak disertai dengan penyerapan tenaga kerja yang lebih baik. Karena memang di sektor manufaktur, konstruksi, perdagangan itu penyerapan tenaga kerjanya tak terlalu tinggi. Justru di sektor jasa," ungkapnya. (kil/fdl)

Hide Ads