"Saya ketemu Bung Hadi (Hadi Tjahjanto), Panglima, beliau mengatakan beliau ingin mengurusi air bersih di 10 titik. Saya bilang oke, kita ikut nggak ada masalah. Kalau dari Pak Gub sendiri apa yang dibutuhkan?," tanya Tahir.
Merespons hal tersebut, Gubernur Sulteng Longki mengatakan Palu memang sedang butuh air bersih. Jika Tahir ingin membantu penyediaan air bersih, Dinas ESDM Sulteng akan menyiapkan lokasi penyediaan air bersihnya.
"Saya kira itu salah satu (yang dibutuhkan) dan nanti kita ada lokasinya melalu Kepala Dinas ESDM, nanti kalau memang bapak mau bantu itu kita siapkan lokasinya," jawab Longki.
Tahir juga berniat membangun rumah warga yang rusak. Itu dia sampaikan setelan berkomunikasi dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola.
"Di sini ada 2 lokasi parah perumahannya, cuma masih proses evakuasi. Diselesaikan dulu baru setelah itu bisa ditetapkan (pembangunannya). Tapi 2 lokasi itu tidak mungkin lagi dibangun. Harus relokasi, memang belum bisa sekarang. Kalau Pak Tahir mau bantu setelah evakuasi," kata Longki.
Merespons penjelasan Longki, Tahir siap membangun rumah warga Palu yang rusak akibat gempa.
"Kalau dari kami Tahir Fondation kita tidak hanya mau bangunkan rumahnya. Kalau bisa membangun mata pencahariannya," jelas Tahir.
Terkait bantuan rumah tersebut, Tahir menilai ada teknologi pembangunan rumah yang hanya membutuhkan waktu 3 bulan, yakni konsep bongkar pasang (knock down). Konsep tersebut bisa diaplikasikan di Palu.
Tahir mengupayakan akan membangunkan sejumlah rumah yang rusak akibat bencana itu hingga selesai.