Menurut Fajar justru harusnya bukan membuat kebijakan yang menekan, mengurangi, ataupun melarang penggunaan kantung plastik. Namun, harusnya semua elemen berfikir bagaimana manajemen yang baik untuk mengolah sampah plastik.
"Karena memang bukan melarang menekan atau mengurangi, tapi bagaimana me-manage sampahnya? Dari kumpul angkut buang, jadi pilah proses angkut jual," ungkap Fajar.
Dia menambahkan, dengan melakukan manajemen yang baik, sampah pun bisa bertambah nilainya. "Intinya gini, harusnya kita cari cara manajemen sampahnya, kan bisa menambahkan nilai sampahnya juga," tambahnya.
Kemenperin pun menyarankan untuk mengganti segala upaya yang kontra dengan pertumbuhan industri plastik. Karena sebetulnya upaya tersebut justru tidak efektif.
"Saran saya, upaya upaya kontraproduktif seperti larangan plastik, plastik berbayar, cukai, dan lain-lain seharusnya diganti," ungkap Taufik.
Lebih lanjut menurutnya apabila ingin memaksimalkan pengurangan sampah plastik harusnya upaya yang dilakukan adalah dengan menggenjot pengelolaan sampah plastik bukan dengan menekan penggunaannya.
"(Diganti) Dengan upaya upaya pengelolaan sampah plastik yang baik. Sehingga tujuan pengurangan sampah plastik dapat dicapai tanpa mengganggu industri plastik," ungkap Taufik.