"Garuda tidak bisa holding karena sudah Tbk. Jadi Holding penerbangan itu 100% milik negara. Jadi kita survei, Penas itu yang penting spesial company-nya karena lebih mudah," kata Gatot
Sementara, Angkasa Pura, baik AP I maupun AP II tak dipilih jadi induk holding lantaran memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Jadi, menurutnya agak sulit untuk menjadikan Angkasa Pura sebagai induk holding.
"Ada yang non Tbk, ada AP I, AP II, itu mereka sudah kompleksitasnya tinggi. Sehingga kita ingin operasional strategic holding," katanya.
Karenanya, kata Gatot, meskipun Penas merupakan perusahaan kecil, namun Penas dinilai cocok untuk menjadi induk holding BUMN Penerbangan.
"Kalau dengan sale yang sederhana ini, kan mereka (Penas) sudah laba Rp 3 miliar. Perusahaan ini kecil memang, jadi justru lebih mudah holding," tuturnya.
(fdl/ang)