Es Doger Gibran Dapat Modal Rp 71 M, Bos Cathay Pacific Mundur

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Es Doger Gibran Dapat Modal Rp 71 M, Bos Cathay Pacific Mundur

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 17 Agu 2019 20:05 WIB
Es Doger Gibran Dapat Modal Rp 71 M, Bos Cathay Pacific Mundur
Foto: BBC Magazine
CEO Cathay Pacific Rupert Hogg mengundurkan diri imbas demonstrasi Hong Kong. Maskapai ini terdampak demonstrasi Hong Kong yang membuat harga sahamnya anjlok.

Cathay Pacific juga terpaksa membatalkan ratusan penerbangannya ketika para demonstran memadati Bandara Hong Kong.

"Ini adalah waktu yang kritis bagi maskapai. Reputasi kami juga rusak karena adanya tekanan ini," tulis Hogg dalam memonya dikutip dari CNN, Sabtu (17/8/2019).

Chief Commercial Officer Cathay, Paul Loo juga mengundurkan diri. Pengunduran dirinya berlaku efektif per Senin.

"Belakangan ini dipertanyakan komitmen keselamatan dan keamanan Cathay Pacific yang membuat reputasinya tertekan. Sangat disayangkan bahwa kami selalu menjadikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama kami," kata Chairman Cathay John Slosar.

Pakai QR Code Dipastikan Lebih Murah

Bank Indonesia (BI) hari ini meluncurkan QR Code Indonesia Standard (QRIS). Nantinya, dengan QRIS ini, semua lapisan masyarakat, baik pembeli maupun penjual, hanya memerlukan satu QR code untuk bertransaksi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, dengan penyeragaman ini, masyarakat dan pedagang (merchant) tak perlu takut biaya transaksinya mahal. Sesuai dengan salah satu makna dari QRIS Unggul, yaitu untung, Perry mengatakan masyarakat maupun merchant diuntungkan apabila bertransaksi melalui QR code ini.

"QR code ini mampu mempercepat transaksi dan biayanya kami pastikan murah, jadi untung," tutur Perry di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

Perry menuturkan ada beberapa jenis merchant yang nantinya memiliki besaran biaya per transaksi (transaction fee) yang berbeda-beda.

Untuk transaksi reguler, Perry mengatakan biaya transaksinya dari persentase Merchant Discount Rate (MDR) atau yang dibebankan kepada merchant hanya 0,7% baik on us (bank yang sama) maupun off us (bank yang berbeda).

"Ada beberapa jenis merchant-nya. Kalau transaksi reguler ini persentase MDR-nya, baik on us maupun off us, 0,7%. Ini kalau reguler," jelas Perry.

Kemudian, untuk transaksi pendidikan, seperti pembayaran pendidikan dan sebagainya, lebih murah lagi, yaitu 0,6% persentase MDR-nya, baik on usmaupun off us.

"Ada yang khusus yang lebih murah lagi. Kalau digunakan untuk pendidikan, pembayaran untuk pendidikan lebih murah, yaitu 0,6% MDR-nya, baik on usmaupun off us," imbuh dia.

Lalu, untuk transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hanya dikenai 0,4% persentase MDR.

"Kalau beli bensin ke SPBU 0,4% biaya persentase MDR-nya," sebut Perry.

Terakhir, untuk bantuan sosial ataupun donasi, baik dari pemerintah maupun swasta, tidak dikenakan biaya transaksi alias gratis.

"Kalau transaksinya untuk bantuan sosial, apakah dari government ke private, atau private to government, dan untuk donasi-donasi, itu gratis," pungkasnya. (ara/toy)

Hide Ads