Eks Menteri Soeharto Kritik Pindah Ibu Kota, Desain 'Old Trafford' Jakarta

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Eks Menteri Soeharto Kritik Pindah Ibu Kota, Desain 'Old Trafford' Jakarta

Eduardo Simorangkir, Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 24 Agu 2019 21:00 WIB
Eks Menteri Soeharto Kritik Pindah Ibu Kota, Desain Old Trafford Jakarta
Mantan Menteri Era Orde Baru, Emil Salim/Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance, Sabtu (24/8/2019) adalah menteri era Presiden Soeharto, Emil Salim, mengkritik rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) pindah ibu kota. Seperti diberitaka sebelumnya, Jokowi memastikan ibu kota Indonesia akan pindah ke Kalimantan.

Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah tentang desain Jakarta International Stadium. Stadium bertaraf internasional tersebut akan menjadi home base alias markas klub Persija.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mencanangkan pembangunan JIS tahun ini di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini
Presiden Joko Widodo sudah memutuskan ibu kota akan dipindah ke Kalimantan. Rencana tersebut sudah disampaikan kepada DPR saat pidato kenegaraan pada Jumat, 16 Agustus 2019.

Namun, rencana tersebut dikritik mantan menteri era Presiden Soeharto alias orde baru, Emil Salim. Menurut Emil, beberapa alasan pemerintah untuk memindahkan ibu kota yang dijabarkan dalam dokumen perencanaan gagasan ibu kota baru dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) keliru.

"Saya berpendapat makalah paper Bappenas yang saya terima, saya terima alasan pindah ibu kota, saya baca, saya anggap keliru," tutur Emil dalam diskusi publik yang bertajuk 'tantangan persoalan ekonomi sosial dan pemerintahan ibu kota baru' INDEF, di Restoran Rantang Ibu, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019).

Mau tahu informasi selengkapnya? Baca di sini beritanya: Menteri Era Soeharto Kritik Rencana Jokowi Pindah Ibu Kota

Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) terus berjalan. Intip gambar perspektif, fasad dan interior JIS yang akan dibangun Jakpro berikut ini: Mengintip Desain 'Old Trafford' Jakarta yang Dibangun Anies

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memasuki babak baru. China membalas serangan AS dengan memberlakukan tarif untuk barang asal AS yang masuk ke China.

Dua negara itu yang berperang, tapi negara lain akan merasakan dampak. Apa saja dampaknya?

Direktur riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan ketegangan dagang antara AS dan China akan menyebabkan perlambatan ekonomi global semakin dalam.

"Permintaan global juga akan turun dan mengakibatkan volume dan harga barang barang yang diperdagangkan secara global tertahan di level rendah," kata Piter saat dihubungi detikFinance, Sabtu (24/8/2019).

Dia menjelaskan jadi dari sisi perdagangan, eskalasi perang dagang akan mempersulit Indonesia mendorong ekspor. Di sisi lain ada potensi Indonesia menjadi sasaran penetrasi barang-barang impor negara lain yang memanfaatkan keterbukaan perekonomian tanah air. Terhambatnya ekspor dan peningkatan impor mengakibatkan neraca perdagangan akan terus berpotensi defisit.

Baca selengkapnya di sini: Perang Dagang AS-China Berlanjut, Ekonomi Global Kian Suram

Pemerintah membuka opsi skema pendanaan pemindahan ibu kota dengan tukar guling. Skema tukar guling tersebut menimbulkan pertanyaan soal nasib Istana Kepresidenan Jakarta saat nantinya ibu kota tak lagi di Jakarta.

Pertanyaannya, bisakah istana juga ditukargulingkan?

Sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam mengatakan status Istana Kepresidenan Jakarta tidak bisa disewakan sebagai kantor.

"Iya Indonesia punya beberapa istana, ada Istana Bogor, Cipanas, Tampaksiring. Kalau pindah, akan dibangun istana yang jadi ibu kota baru, sedangkan istana lama tetap jadi istana, tidak akan disewakan," kata Asvi di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).

Tukar guling aset negara yang artinya gedung pemerintahan yang ada di Jakarta nantinya bisa ditukarkan dengan dana dari swasta atas pemanfaatan aset negara tersebut. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyebut sumber pendanaan nantinya akan menggunakan APBN, kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU), partisipasi swasta, dan BUMN.

Baca selengkapnya di sini: Ibu Kota Pindah, Nasib Istana di Jakarta Seperti Apa?

Rangkaian kereta bawah tanah baru yang dibangun oleh China Railroad Rolling Stock Corporation (CRRC) mulai beroperasi di Boston, AS. Intip penampakannya di sini: Lagi Panas Perang Dagang, MRT Buatan China di AS Beroperasi

Hide Ads