Ia memprediksi, memang pada saat RCEP diimplementasikan, pada tahun-tahun pertama neraca dagang RI akan defisit karena banyaknya impor barang modal dari investasi asing. Namun, ia memprediksi juga setelah tahun 2040 maka neraca dagang Indonesia akan membaik seiring dengan peningkatan ekspor.
"Kalau RCEP seperti itu, tahun-tahun pertama sampai 2040-an kita akan defisit. Setelah tahun 2040 itu akan naik, dan mulai jaya wijaya itu setelah semuanya jalan, investasinya sudah jalan. Terus kita sudah mampu naik mata rantai nilai dengan investasi yang masuk. Jangka panjang sih," ucapnya.
Sebelumnya, ia memprediksi RCEP ini mendongkrak ekspor Indonesia sebesar 8-11% di 5 tahun pertama pelaksanaan, dan 18-22% di 5 tahun selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, ia mengungkapkan, untuk membangun ketahanan ekonomi Indonesia dalam RCEP ini, maka sumber daya manusia (SDM) harus diperkuat. Hal tersebut, kata Iman, akan memberikan penguatan kualitas dalam industri-industri yang menghasilkan produk dengan daya saing kuat.
"Kita harus bangun daya saing, daya saing itu kita harus bisa mempunyai produk barang dan jasa yang bisa bersaing dengan produk luar negeri dari segi kualitas dan harga. Untuk itu butuh dukungan SDM Itu salah satu hambatan kita untuk mendorong proses industrialisasi itu," tandas Iman. (dna/dna)