Daftar Rencana Kerja Para Menteri Ekonomi Jokowi

Daftar Rencana Kerja Para Menteri Ekonomi Jokowi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 24 Okt 2019 07:27 WIB
Daftar Rencana Kerja Para Menteri Ekonomi Jokowi
Foto: Mendagri Tito Karnavian (Antara Foto)

Menteri BUMN Erick Thohir Erick mengharapkan adanya ekosistem yang sehat antara BUMN, BUMD, serta BUMS. Dengan adanya kolaborasi antara ketiga badan usaha tersebut, Indonesia diharapkan tidak hanya bisa jago kandang, tapi juga bisa menjadi pemain global.

"Saya juga berharap untuk kita membangun ekosistem yang sehat, BUMN, BUMD, BUMS di mana tidak lain tadi untuk kita kolaborasi yang seperti tadi ibu (Rini) sampaikan atau pak presiden sampaikan hari ini kita tidak hanya bisa main kandang tapi juga menjadi pemain global," Jelasnya lagi.

Sejalan dengan Presiden Jokowi, Erik merasa yakin kalau Indonesia di 2045 mampu menjadi menjadi negara maju. Menurutnya ini bukanlah hal yang di awang-awang melainkan sebuah proses yang harus dimulai sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Menteri Pertanian yang baru, Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul mengatakan, bahwa dalam program kerja 100 hari pertamanya dia menargetkan bisa menyeragamkan data pangan.

"Dalam 1 bulan pertama atau 100 hari harus bisa menyeragamkan data. Tidak boleh ada 2 data atau 3 data. Harus ada data valid yang kita sepakati bersama," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Menurut Syahrul, data yang akan disepakati penggunaannya harus memiliki variabel yang kuat. Dengan begitu bisa dipantau dengan baik.

Dia menilai dengan adanya teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, bisa dimanfaatkan untuk membuat data yang kuat. Salah satunya dengan memanfaatkan akses jaringan satelit.

"Teknologi AI (Artificial Intelligence) sebagai bagian dari industri 4.0 kita pakai dengan deteksi melalui high tech yang ada. Oleh karena itu, panen tidak perlu dengan laporan, satelit pun bisa," tegasnya.

Kemudian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan ada beberapa hal yang akan menjadi fokus perhatiannya. Ia mengatakan, yang akan menjadi fokus ialah defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan.

Hal itu disampaikan Arifin dalam acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (23/10/2019).

"Ada beberapa pesan, catatan saya saat ini kita mengalami current account deficit kemudian defisit neraca perdagangan yang harus menjadi perhatian kita semua," kata Arifin.

Pihaknya pun meminta kerja sama semua pihak untuk mengatasi masalah ini. Terutama, dari Kementerian ESDM.

"Kita ke depannya harus bekerja sama terutama teman-teman kami di Kementerian ESDM ini," ujarnya.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>

Hide Ads