Nining Suryani, guru honorer SD Negeri Karyabuana 3, Pandeglang terpaksa manfaatkan toilet sekolah jadi bagian rumahnya sejak 2 tahun lalu. Sebab, dia tak ada pilihan lain setelah rumahnya yang lama hancur.
Pendapatannya sebagai guru honorer sejak 2004 di sekolah itu, hanya sekitar Rp 350 ribu yang dibayarkan pertiga bulan.
Untuk kebutuhan sehari-hari, ia menjual makanan kecil untuk murid-murid. Suaminya sendiri bekerja serabutan. Nining mengaku punya 2 anak. Satu sekolah di tingkat MTS dan satu kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fristy mengatakan penghasilannya sebagai guru honorer tergantung dari jumlah jam mengajar di sekolah tersebut. Setiap jam pelajaran, pihak sekolah memberikan upah Rp 50 ribu, selain itu Fristy tak boleh mengajar lebih dari 24 jam pelajaran dalam sebulan.
Dari upahnya sebagai guru honorer tersebut, rata-rata dalam setiap bulan Fristy mendapatkan penghasilan Rp 1-1,2 juta. Untuk menutupi kebutuhan hidupnya, Fristy mengaku juga bekerja di tempat lain, selain menjadi guru honorer.
Lanjut ke halaman selanjutnya >>>