RI Kebanjiran Impor Produk China, dari Laptop hingga Jeruk

RI Kebanjiran Impor Produk China, dari Laptop hingga Jeruk

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 17 Des 2019 06:29 WIB
RI Kebanjiran Impor Produk China, dari Laptop hingga Jeruk. Foto: Agung Pambudhy

Impor barang modal terbilang cukup tinggi yakni mencapai US$ 2,5 miliar. Angka itu naik 2,58% dari bulan sebulan dan turun 3,55% dari November 2018. Dari impor barang modal itu salah salah satu yang paling besar adalah laptop termasuk notebook yang berasal dari China.

"Notebook dari China dan beberapa transporter dan radio equipment dari AS. Itu contoh beberapa barang modal," kata Suhariyanto.

Impor dari China yang meningkat cukup tinggi di November 2019 memang berasal dari mesin dan perlengkapan mekanis yang naik 13,7% dari US$ 885,88 juta menjadi US$ 1 miliar. Dari kelompok itu yang porsi impor yang paling tinggi adalah produk laptop termasuk notebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat impor laptop di November 2019 mencapai US$ 123,14 juta. Angka itu naik 53% dibandingkan posisi bulan sebelumnya US$ 80,46 juta.

Lihat 10 jenis barang impor paling besar di halaman berikutnya.

Sedangkan jika dilihat dari Januari-November 2019 nilai impor mencapai US$ 156,22 miliar. Angka itu turun 9,88% dibandingkan periode yang sama di 2018 sebesar US$ 173,34 miliar.

Impor Januari-November 2019 itu terdiri dari impor migas yang turun 29,6% menjadi US$ 19,75 miliar dan impor non migas yang turun 6,21% menjadi US$ 136,46 miliar.

Jika dilihat dari dari nilainya ada 10 golongan barang impor non migas paling besar di RI. Berikut daftar 10 golongan barang impor paling besar di sepanjang Januari-November 2019:

1. Mesin dan peralatan mekanis US$ 24,5 miliar
2. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 18 miliar
3. Besi dan baja US$ 9,59 miliar
4. Kendaraan dan bagiannya US$ 6,72 miliar
5. Serealia US$ 3,01 miliar
6. Amplas/sisa industri makanan US$ 2,4 miliar
7. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 1,84 miliar
8. Gula dan kembang gula US$ 1,5 miliar
9. Bahan bakar mineral US$ 1,44 miliar
10. Buah-buahan US$ 1,25 miliar


(das/ang)

Hide Ads