Jangan Jor-joran! Sederet Tarif Mulai Naik Januari 2020

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Jangan Jor-joran! Sederet Tarif Mulai Naik Januari 2020

Sylke Febrina Laucereno, Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 28 Des 2019 21:00 WIB
Jangan Jor-joran! Sederet Tarif Mulai Naik Januari 2020
Ilustrasi biaya kebutuhan hidup/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Sabtu (28/12/2019) adalah masyarakat perlu kencangkan ikat pinggang karena ada sederet kenaikan tarif pada 2020 nanti. Dimulai dari kenaikan iuran BPJS Kesehatan 2020, tarif listrik 900 VA untuk pelanggan golongan mampu, tarif beberapa ruas tol.

Kemudian kenaikan tarif cukai dan harga rokok, serta kenaikan tarif parkir. Selain soal kenaikan tarif pada 2020 nanti, berita terpopuler lainnya adalah daftar ruas tol yang bisa dijajal gratis pada akhir tahun.

Penasaran pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler beriktu ini:
Tahun 2020 sudah di depan mata. Agaknya di tahun baru nanti masyarakat harus mengencangkan ikat pinggangnya.

Bagaimana tidak, beberapa tarif yang diatur pemerintah bakal naik tahun depan. Mulai dari tarif sejumlah tol, harga rokok, tarif listrik, BPJS Kesehatan, sampai tiket pesawat yang masih juga mahal.

Tentunya, kenaikan tarif ini perlu diantisipasi karena pengeluaran akan bertambah. Termasuk mengatur neraca keuangan Anda agar keuangan bisa tetap aman.

Apa saja sih harga yang bakal naik tahun depan? Baca selengkapnya di sini: Kencangkan Ikat Pinggang! Ini Deretan Tarif yang Bakal Naik 2020

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka sejumlah ruas jalan tol secara fungsional untuk memfasilitasi masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru 2020.

Mengutip akun Instagram resmi Kementerian PUPR, Sabtu (28/12/2019), setidaknya ada empat ruas jalan tol yang digratiskan. Pertama, tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 9,5 kilometer (km).

Tol ini secara keseluruhan memiliki panjang 87 km. Namun pada libur akhir tahun kali ini seksi 1 bisa dijajal secara gratis hingga 2 Januari 2019 mendatang.

Baca selengkapnya di sini: Daftar Tol yang Bisa Dijajal Gratis Selama Libur Akhir Tahun

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menderita kerugian besar gara-gara investasi saham kualitas rendah alias 'gorengan'. Hal itu membuat nilai investasi saham perusahaan turun drastis.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, nilai investasi saham Jiwasraya per 26 Desember 2019 sekitar Rp 1,4 triliun. Kemudian, investasi reksa dana saham sebesar Rp 4 triliun.

Padahal, saham dan reksa dana saham yang diperoleh pada kisaran tahun 2014 hingga 2017 masing-masing Rp 5,6 triliun dan Rp 12,7 triliun.

"Ini sahamnya Rp 1,4 triliun, reksa dana saham tinggal Rp 4 triliun," katanya di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat kemarin (27/12/2019).

Sementara itu, berdasarkan sumber detikcom, ada sejumlah saham gorengan yang membuat Jiwasraya merugi. Saham-saham gorengan yang dimiliki Jiwasraya kini telah menjadi aset dasar (underlying) investasi reksa dana alias tidak investasi saham langsung.

Baca selengkapnya di sini: Daftar Saham Gorengan yang Bikin Jiwasraya Jatuh Tertimpa Tangga

Harga tiket pesawat masih menjadi polemik. Dari sisi penumpang sering curhat mahalnya tiket pesawat, sebaliknya maskapai mengeluh sulit mengambil keuntungan dengan tarif saat ini.

Setidaknya itu yang dirasakan oleh PT Garuda Indonesia Tbk. Maskapai ini merasa aturan tarif pesawat saat ini mencekik perusahaan.

Bahkan Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal, menyebut tarif tiket pesawat saat ini lebih murah dibanding tarif ojol alias ojek online . Kok bisa? Baca di sini selengkapnya: Bos Garuda Curhat Tiket Pesawat Lebih Murah dari Tarif Ojol

Tarif BPJS Kesehatan, listrik, jalan tol, hingga cukai rokok naik di 2020. Untuk menjaga dompet tetap stabil di tengah kenaikan bermacam tarif ini, perencana keuangan Andy Nugroho menyarankan agar beberapa pengeluaran direm, khususnya untuk senang-senang.

"Yang mesti direm khususnya pengeluaran yang digunakan untuk senang-senang. Kita kurangi pengeluaran itu," ujar Andy kepada detikcom, Jumat (28/12/2019).

Misalnya, Andy mencontohkan pengeluaran liburan keluarga. Dia menyarankan dibanding ke luar kota, lebih baik mencari tempat wisata terdekat di dalam kota. Di Jakarta misalnya, dia mencontohkan Kebun Binatang Ragunan.

"Contoh misal liburan dengan keluarga. Mungkin bisa tetap liburan tapi lebih murah, nggak mesti keluar kota misalnya. Bisa ke Ragunan aja atau cari tempat wisata terdekat," papar Andy.

Baca di sini selengkapnya: Persiapan Sederet Tarif Naik 2020, Pengeluaran Happy-happy Direm

Hide Ads