Sri Mulyani hingga Luhut Mengenang JB Sumarlin

Sri Mulyani hingga Luhut Mengenang JB Sumarlin

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 07 Feb 2020 06:22 WIB
JB Sumarlin
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Kabar duka datang dari dunia ekonomi nasional. Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, Johannes Baptista (JB) Sumarlin tutup usia, Kamis (6/2/2020) kemarin.

Dari informasi yang diterima detikcom, almarhum meninggal pukul 14:15 WIB di RS Carolus, Jakarta. Jenazah almarhum saat ini di rumah duka MRCC Siloam, Semanggi.

Sumarlin merupakan salah satu tokoh ekonomi yang melakukan gebrakan hebat dalam mendongkrak ekonomi Indonesia di era orde baru. Atas prestasinya, pria kelahiran Blitar itu pernah diganjar penghargaan terbaik dunia dari majalah ekonomi Euromoney. Penghargaan itu diberikan di sela acara the Annual Meetings of World Bank-IMF di Washington DC, Amerika Serikat, 1989 silam.

Sumarlin lahir pada 7 Desember 1932. Ia menempuh pendidikan sarjana ekonomi di Universitas Indonesia. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Universitas California Amerika Serikat (AS) untuk meraih gelar Master of Arts (M.A) pada 1960.

Dia juga mendapatkan gelar doktor Ph.D dari Universitas Pittsburg AS pada 1968.

Sebelum masuk ke instansi pemerintah, dia pernah bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan sempat bekerja di sebuah perusahaan industri di Jakarta. Bahkan di masa revolusi fisik berperan serta bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) di Jawa Timur.

Perjalanan karir di Kementerian Keuangan dirintisnya sejak melakukan Gebrakan Sumarlin I pada tahun 1987. Pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan ad Interim.

Gebrakan Sumarlin I adalah pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan.

Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7% melebihi target rata-rata pertumbuhan 5% (1988).

Selanjutnya pada Kabinet Pembangunan V, Sumarlin menjabat sebagai Menteri Keuangan. Di sini ia mengambil langkah pengendalian inflasi dan memperkuat struktur perkreditan yakni Paket Kebijakan Deregulasi di Bidang Moneter, Keuangan dan Perbankan, Paket Maret 1989 dan Paket Januari 1990.

Namun, kebijakan ini justru menghasilkan ekspansi kredit perbankan yang berlebihan dan kurang selektif. Pada 1991, dia kembali mengekang laju inflasi dan berangsur turun menjadi 4,9%.

Selama hidup, Sumarlin juga mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Adiprana III dan pernah meraih Bintang Grootkuis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia pada 1975.

Lantas, seperti apa sosok Sumarlin di mata para tokoh nasional?


JB Sumarlin di Mata Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku kehilangan atas meninggalnya Johannes Baptista Sumarlin (JB Sumarlin), Menteri Keuangan era Presiden Soeharto.

Sri Mulyani mengaku memiliki kenangan tersendiri dengan Sumarlin. Sebab dia adalah murid dari Sumarlin saat masih mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia.

"Kalau saya dengan beliau, saya muridnya. Beliau mengajar di Fakultas Ekonomi UI. Jadi ada memori sebagai pengajar, beliau sebagai menteri tapi datang mengajar pakai jas dilepas. Komitmennya luar biasa kalau ngajar," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Sri Mulyani menilai Sumarlin sebagai Menteri Keuangan yang memiliki banyak gebrakan untuk menyelesaikan masalah perekonomian. Mulai dari gebrakan Sumarlin I, II, hingga Paket Oktober (Pakto).

"Kita kenal gebrakan Pak Marlin dulu namanya gebrakan Sumarlin I, II, kemudian Pakto. Itu semua dilakukan waktu beliau menjadi menteri terutama menkeu. Di dalam konteks hari ini mungkin kita banyak belajar dari apa yang pernah beliau putuskan dan lakukan," ujarnya.

Dari Sumarlin, Sri Mulyani belajar sebagai Menteri Keuangan harus responsif dalam mengambil kebijakan. Sekalipun itu kebijakan yang tidak populer.

JB Sumarlin di Mata Luhut

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kenal baik dengan Sumarlin. Luhut merasa kagum dengan sosok yang mau mengabdi begitu besar kepada negara.

"Ya saya cukup baik kenal beliau, terakhir ketika beliau sudah tua ya. Ya menghormati orang yang punya pengabdian yang luar biasa buat negara," tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Luhut melihat sosok Sumarlin merupakan paket lengkap. Sumarlin dipandang mampu menjalankan segala perannya.

"Menurut saya seorang negarawan lah, ilmuwan lah, menteri yang baik, lengkap beliau menurut saya," tuturnya.

JB Sumarlin di Mata Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku kehilangan atas meninggalnya mantan Menteri Keuangan Johannes Baptista Sumarlin (JB Sumarlin).

Menurut Airlangga, sosok Sumarlin pantas dinobatkan sebagai pahlawan nasional di bidang ekonomi sebab beragam kebijakannya dulu banyak memberi pengaruh besar bagi perekonomian dalam negeri hingga saat ini.

"Pak Marlin adalah tokoh pahlawan nasional terutama di bidang ekonomi, lama sebagai Menteri Keuangan yang kebijakannya luar biasa sekali dampaknya untuk kita sekarang," ujar Airlangga di kantornya, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Pada masanya, Sumarlin terkenal dengan Gebrakan Sumarlin berupa Paket Kebijakan Deregulasi di Bidang Moneter, Keuangan dan Perbankan. Kebijakan ini, berhasil mengendalikan inflasi dalam negeri pada saat ia menjadi Menteri Keuangan.

Atas hal itu, almarhum sempat dinobatkan menjadi Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia.

Sumarlin yang juga dikenal sebagai sesepuh Partai Golongan Karya (Golkar) itu selama ini dihormati sebagai panutan di partainya tersebut.

"Yang bersangkutan juga tokoh Golkar, jadi bagi kami beliau adalah panutan dan sangat profesional, dan tentunya masih sering berkomunikasi dan beliau banyak memberikan masukan-masukan, sebab banyak pelajaran yang bisa diserap dari beliau," pungkasnya.

Bambang Brodjonegoro hingga Nurul Arifin Juga Kenang Sosok JB Sumarlin

Menteri Riset Teknologi, Bambang Brodjonegoro melayat ke rumah duka mendiang Johannes Baptista (JB) Sumarlin, di MRCC Siloam, Semanggi. Bambang mengaku sangat kenal dengan JB Sumarlin secara pribadi.

Dia bilang, Menteri Keuangan era Presiden Soeharto itu merupakan sosok yang sederhana namun tegas saat diajak berdiskusi. Bambang mengaku sering diberikan wejangan oleh Sumarlin terkait pengalamannya menjadi Kepala Bappenas.

"Saya sangat mengenal beliau sebagai pribadi yang bersahaja tapi selalu tegas dan dalam berdiskusi selalu tajam. Waktu di Bappenas kami banyak berdiskusi dan beliau sering sekali berikan sharing pengalaman waktu beliau menjadi Kepala Bappenas," kata Bambang di rumah duka MRCC Siloam, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Salah satu wejangan yang diingat adalah, saat menjadi Kepala Bappenas Bambang diminta menjaga Bappenas untuk mengedepankan eksistensinya dalam merancang pembangunan nasional baik dalam jangka pendek mapun jangka panjang.

"Sebagai kepala Bappenas waktu itu beliau memberi nasihat kepada saya agar Bappenas bisa menjaga eksistensinya dalam konteks merancang pembangunan nasional untuk jangka menengah, pendek, dengan tetap mengedepankan evidence business," ujarnya.

Sebelumnya hadir pula Anggota DPR Komisi I dari Fraksi Golkar, Nurul Arifin. Ia mengenang sosok Sumarlin sebagai orang yang tidak sombong dan mengayomi junior-juniornya di Partai Golkar.

"Beliau adalah senior kami di Partai Golkar. Secara pribadi beliau itu sosok yang sederhana, kemudian juga sangat ramah tidak sombong. Sangat mengayomi para junior-juniornya," kenang Nurul.

Ia menjelaskan, jabatan Sumarlin di Partai Golkar saat ini adalah sebagai Dewan Pembina. Ia menilai Sumarlin sangat mencintai Partai Golkar. Hal itu terlihat dari jas Golkar berwarna kuning yang diletakkan di atas jenazahnya.

"Saya kira beliau sangat excited sebagai Dewan Pembina. Terbukti dari jas kuning itu sebelum meninggal dia minta diletakkan," tuturnya.



Simak Video "Video: Bahlil Bakal Buat Regulasi soal Pengeboran Sumur Minyak Rakyat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads