Ekspor Melempem Disebut Jadi Biang Kerok Ekonomi Mentok 5%

Ekspor Melempem Disebut Jadi Biang Kerok Ekonomi Mentok 5%

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 11 Feb 2020 08:30 WIB
Pekerja melakukan proses bongkar muat kontainer di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Ekspor Melempem Disebut Jadi Biang Kerok Ekonomi Mentok 5%. Foto: Agung Pambudhy

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua selama 2019 terkontraksi -7,4%. Padahal hampir seluruh wilayah di Indonesia perekonomiannya tumbuh positif.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menjelaskan upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kayu.

"Di Papua selain mempercepat hilirisasi juga pengembangan dari potensi sumber daya perikanan dan jenis kayu hasil hutan kayu, serta non kayu. Ini juga menjadi bagian yang perlu kita maksimalkan mengingat potensinya juga besar," kata dia dalam Press Briefing di Wisma Negara, Jakarta Pusat (10/2/2020).

Dia menjelaskan, Maluku dan Papua mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi karena sektor pertambangan dan penggalian yang minus 43,21%. Itu lantaran jatuhnya harga komoditas tersebut.

Ke depannya pemerintah juga mendorong hilirisasi di wilayah timur tersebut. Tujuannya agar Maluku dan Papua tidak lagi bergantung pada komoditas yang harganya fluktuatif atau mudah bergejolak.

"Agar kemudian ketergantungan kita terhadap fluktuasi harga komoditi tidak terjadi lagi. Jadi ekonomi kita memang basisnya adalah ekonomi yang bernilai tambah tinggi," terangnya.


Tak sebatas Papua, wilayah Indonesia timur lainnya pun akan didorong untuk tidak lagi bergantung pada komoditas yang harganya penuh ketidakpastian.

"Untuk itu kemudian strateginya misalnya adalah pengembangan-pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Karena pengembangan KEK itu semuanya diarahkan untuk pengembangan nilai tambah dari industri, apakah itu di Sei Mangkei, atau kawasan ekonomi khusus yang dikembangkan di Kalimantan Timur, itu juga diarahkan untuk pengembangan petrokimia," tambahnya.



Simak Video "Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Jokowi: Didukung Investasi yang Masuk ke RI"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/ang)

Hide Ads