Pati -
Sejumlah kontainer berisi produk makanan ringan hasil produksi PT Dua Kelinci untuk kebutuhan ekspor ke China tertahan. Ini merupakan imbas dari wabah virus corona di negara China.
Direktur Ekspor pada PT Dua Kelinci, Anton Suwito menyebut kontainer berisi produk ekspor tersebut kini tertahan di pelabuhan Cina. Kondisinya tertahan, tidak bisa melakukan bongkar muatan.
"Kebetulan ada kejadian ini (virus corona). Kita juga pusing ini. Ada barang kita yang sampai pelabuhan sana tidak bisa bongkar, ada empat atau enam kalau nggak salah disana. Sejak Januari pertengahan sudah sampai sana. Saat ini benar-benar stop, orderannya pending semua," kata Anton kepada detikcom, Kamis (20/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, menurut Anton sejauh ini angka penjualan produk PT Dua Kelinci di negara China cukup menjanjikan. Bahkan untuk tahun 2020 ini pihak perusahaan telah menata perencanaan penjualan besar di negara tersebut.
"Seharusnya kita sudah pernah masuk China cukup lama, meskipun distributor kecil. Akhirnya kita jalankan dulu, kita dapat tiga distributor tahun 2020 ini, kita bagi produk. Tahun ini plan full, sudah tertata bagus. Kena masalah ini, akhirnya terancam berantakan," paparnya.
Ia pun berharap kondisi tertahannya sejumlah unit kontainer di negara China tidak berlangsung lama.
"Saat ini benar-benar stop, orderannya pending semua. Ditarik nggak bisa juga, lebih mahal lagi nanti. Semoga saja bisa kami ambil, meskipun agak nanti ya. Planning satu tahun sudah berantakan semua. Rencananya kita akan kesana lagi untuk mendiskusikan lagi hubungan ini," imbuhnya.
Tak hanya China, akibat wabah virus corona, produk ekspor yang dikirim PT Dua Kelinci ke negara Malaysia juga terancam.
"Kita juga khawatir ini, karena kita sudah planning. Di Malaysia kan virusnya juga sudah mulai ramai ini. Muncul kekhawatiran di Malaysia, meskipun belum terjadi. Makanya kita sudah ancang-ancang cari negara lainnya untuk ekspor," katanya.
PT Dua Kelinci sendiri memberangkatkan satu unit kontainer perdana untuk kebutuhan ekspor pasar di Australia, Kamis (20/2/2020). Kontainer dilepas dari kawasan pabrik PT Dua Kelinci Pati.
Anton Suwito menjelaskan, produk akan dikirim menuju salah satu supermarket mainstream ternama di Australia yakni Coles Supermarket. Sebanyak dua kontainer yang diberangkatkan.
"Kita kirim ke Australia, Coles Supermarket, salah satu supermarket terbesar di Australia. Ini mereka langsung order dua kontainer, kita berangkatkan hari ini," jelas Anton.
Anton menyebut, sejatinya PT Dua Kelinci sudah melakukan ekspor pasar internasional bertahun-tahun yang lalu. Hanya saja selama ini hanya sebatas pasar etnik dengan pelanggan mayoritas WNI sendiri.
"Kenapa ini menjadi spesial, karena ini merupakan pertama kalinya kita memasok untuk supermarket mainstream disana. Ternama begitu disana. Sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu (ekspor), sudah 6 sampai 7 tahun. Hanya saja belum masuk ke mainstream. Memang gak gampang," katanya.
Dalam pengiriman perdana ini, PT Dua Kelinci menyiapkan dua produk makanan ringan dengan beberapa varian rasa. Diantaranya banana crunch satu varian rasa, dan wafer mini bites sebanyak 3 varian rasa.
"Khusus di tahun 2020 ini Australia menjadi market yang akan mendapatkan perhatian khusus. Selama ini memang kita sudah berjalan ekspor ke sebanyak 30 negara di wilayah Asia dan Eropa. Ini menjadi catatan baru karena tembus di supermarket ternama di Australia. Saat ini supermarket ternama lainnya juga sudah mulai melirik kami," imbuhnya.
Anton tak memungkiri, pasar ekspor internasional saat ini yang menjadi pesaing ketat produk dari Indonesia khususnya dari PT Dua Kelinci adalah produk dari negara-negara Eropa.
"Dari Indonesia selain kami hanya ada Indomie, yang sudah tembus pasar mainstrem internasional. Pesaing ketat justru dari negara-negara Eropa karena mereka punya produk yang kompetitif. Tentunya ini yang memicu kami agar berproduksi lebih baik lagi.
Direktur operasional PT Dua Kelinci Pati, Gatot Sumartono menyebut dua produk yang dijual tersebut hanya diperuntukkan pasar ekspor saja dan tidak dijual bebas di Indonesia.
"Karena ini banana crunch dan minibites kita buat khusus untuk ekspor, kita tidak jual di Indonesia saat ini. Proses packaging kita sesuaikan kebutuhan internasional sesuai standarnya. Sehingga kami berharap akan memicu produk lainnya agar juga bisa tembus (ekspor)," jelasnya.
Simak Video "Video Bahlil Sebut RI Siap Ekspor Listrik ke Singapura, Total Investasi Rp 162 T"
[Gambas:Video 20detik]