Perusahaan agen travel melemah karena makin sedikit orang yang mau berwisata. Ujungnya, karyawan agen travel pun terancam PHK karena melemahnya perusahaan. Pauline menyebut opsi tersebut sedang dipertimbangkan mengingat situasi yang makin tidak kondusif bagi kelangsungan usaha.
"PHK sedang dipertimbangkan jika kondisi tidak membaik dalam waktu dekat. Prediksinya akan memburuk, apalagi sudah mau mulai Ramadan, which is musim sepi," kata Pauline.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum ada yang melakukan PHK, menurut Pauline perusahaan agen travel sudah mulai memberikan beberapa karyawan cuti tanpa tanggungan alias unpaid leave imbas sepinya orang mau berpergian. Perusahaan juga sudah membatasi penambahan karyawan.
"Yang sudah dilakukan beberapa travel agent itu kasih unpaid leave. Terus tidak ada lagi pengangkatan karyawan yang masih kontrak, lalu tidak ada recruitment (karyawan) baru," sebut Pauline.
Waktu kerjanya pun sudah mulai dikurangi, yang biasanya hari Sabtu masih harus masuk beberapa agen travel sudah meliburkan karyawannya.
"Terus Sabtu kantor diliburkan. Udah nggak ada shift tambahan juga sekarang," kata Pauline.
Pemerintah sebetulnya sudah memberikan insentif untuk memulihkan dunia pariwisata, namun Pauline menyebut insentif itu kurang tepat. Lalu, apa sih yang diminta pengusaha agen travel?