RI Bakal Produksi 19 Juta APD
Tak hanya menjamin stok pangan, Agus juga memastikan stok alat kesehatan (alkes) terutama Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan untuk penanganan virus Corona juga terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Agus mengungkapkan saat ini 8 juta APD sedang dalam proses produksi. Terlebih lagi, dalam beberapa bulan RI akan memproduksi 19 juta APD.
"Nah tahap pertama ini sekitar 8 juta APD sedang dalam proses produksi. Tapi produksi kita ini bisa dalam beberapa bulan ke depan sekitar 19 juta," ungkap Agus.
Untuk masker sendiri, menurut Agus saat ini banyak industri tekstil yang beralih memproduksi alkes tersebut. Sehingga, ia optimistis dalam beberapa waktu ini kebutuhan masker juga terpenuhi.
Menurut Agus, jika industri alkes sudah bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri di tengah penyebaran virus Corona, maka pihaknya akan mengizinkan produsen tersebut mengekspor produknya.
Namun, ia akan mewajibkan pengusaha memasok 50% produksinya di dalam negeri.
"Nah kalau bahan baku ini kan kita peroleh juga dari luar, Korea, Jepang, dan negara lainnya, Kita memberikan pengecualian ekspor, dengan catatan 50% untuk kebutuhan dalam negeri. Paling tidak barang ini ada yang bisa kita berikan ke dalam negeri. Dan ini sudah mereka penuhi baru kita berikan pengecualian, jadi tidak serta-merta kosong. Kita memang butuh juga ekspor untuk menambah devisa. Tapi di sisi lain kita tidak boleh juga tidak dapat sama sekali," paparnya.
Selain itu, ekspor ini akan diutamakan kepada negara pengirim bahan bakunya.
"Ya kita ada kerja sama juga memang. Kerja sama ekspor ini kan sudah tercantum, misalnya ke Korea. Karena Indonesia-Korea CEPA ini sudah melakukan tanda tangan dan sebagainya, termasuk juga Jepang. Nah ini kita harus patuhi dan hargai, karena kita suatu saat pasti juga butuh mereka. Misalnya ventilator, bahan baku, ini harus dijalin dengan baik. Sebisa mungkin kita terpenuhi, tapi kita bantu juga mereka, timbal balik," ungkap Agus.
Simak Video "Video Prabowo: Saya Ingin Jadi Presiden yang Berhasil Turunkan Harga Pangan"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)