Nasib Kusir saat Corona: Kerja Serabutan hingga Berharap Bantuan

Nasib Kusir saat Corona: Kerja Serabutan hingga Berharap Bantuan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 27 Apr 2020 15:05 WIB
Warga mengisi libur Natal ini dengan mengunjungi Monas. Sebagiannya mereka naik delman untuk meningkmati suasan Monas.
Ilustrasi/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Banyak orang telah kehilangan pendapatan bahkan pekerjaanya karena virus Corona. Salah satu yang terkena dampak dari ganasnya virus ini ialah para kursir delman.

Hal itu diceritakan Ahmad Syauqi warga Kemanggisan, Jakarta Barat kepada detikcom, Senin (27/4/2020). Syauqi memang bukan pelaku langsung, namun ia memiliki saudara dan tetangga yang berprofesi sebagai kusir.

Ia menceritakan, para kusir ini sebenarnya sudah cukup lama kehilangan pekerjaannya. Sebab, pemerintah memutuskan untuk menutup tempat-tempat wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum tempat-tempat wisata ditutup, para kusir penghasilannya juga menyusut karena orang takut keluar rumah sejak adanya virus Corona.

"Kan untuk khusus delman sudah ngerasain dua bulan lalu ketika pengumuman semua tempat wisata ditutup. Kan itu dampaknya mereka bisanya operasi wilayah Monas, tetangga-tetangga sama saudara-saudara saya biasa operasi di wilayah Monas untuk delman itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Jelasnya, sebelum adanya Corona, para kusir bisa menerima pendapatan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per hari. Biasanya, pendapatan akan tinggi saat akhir pekan.

Klik halaman berikutnya >>>

Namun, virus Corona membuat mereka kehilangan pekerjaan. Syauqi bilang, untuk menutupi kebutuhan sehari, kerabatnya mencari nekat untuk tetap 'narik' delman. Namun, hasilnya tetap tak seberapa. Ada juga yang alih profesi dengan kerja serabutan.

"Kalau saya sih kebetulan nggak di situ, yang di situ adik ipar saya yang di situ ngurusi kuda. Sampai saat ini nggak ada alih profesi apa-apa, paling colong-colongan narik, dapatnya nggak seberapa," katanya.

"Atau ada kadang-kadang kerjaan buruh bangunan, pokoknya apalah serabutan, kalaupun dapat itu pun kondisi saat ini susah. Paling ngarepin bantuan juga dari saudara-saudara pinjem kanan-kiri," imbuhnya.

Di tengah kondisi seperti ini, ia pun meminta agar pemerintah memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan khususnya pangan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kita sih cuma berharap, kita setuju keputusan pemerintah atas pembatasan sosial dan lain-lain dengan catatan orang-orang seperti kita kehidupan nafkahnya di luar, dari harian, dibantu selama masa itu. Misalnya bantuan pangan, nggak usah uang lah, paling nggak pangan dua minggu atau satu bulan," ujarnya.

Pekerjaan atau bisnis Anda terdampak Corona dan PSBB? Kehilangan pekerjaan karena PHK, tidak bisa berjualan karena PSBB, atau gaji dipotong karena bisnis lesu?

Jangan cuma diam, ceritakan kepada kami kisah Anda melalui email ke redaksi@detikfinance.com dengan judul Dampak Corona dalam bentuk tulisan, foto, maupun video. Pemerintah harus tahu dampak dari kebijakan yang diambil sejak darurat Corona. Sertakan nomor telpon aktif sehingga reporter kami bisa menghubungi.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads