Ramadhan biasanya identik dengan momen buka bersama (bukber) di luar rumah. Namun virus Corona (COVID-19) berdampak terhadap bisnis restoran yang biasanya menjadi lokasi bukber.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin mengatakan kerugian seluruh pebisnis di bidang kuliner tersebut diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. Kerugian dihitung hingga Juni mendatang jika virus Corona tak juga menghilang.
"Hitungan kita Rp 3 triliun sekarang. Itu perkiraan kita sampai Juni segitu. Kita lagi mendata terus berapa restoran yang tutup. Kalau satu restoran dining in mal itu sales-nya saja Rp 500 juta minimum satu bulan," kata Emil kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).
Pendapatan restoran bulan Ramadhan tahun ini dinilai berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika penjualan tahun sebelumnya bisa mencapai di atas normal hingga 120%, kini pendapatan di bawah normal mencapai 100% lebih.
"Bulan puasa itu siang orang memang nggak makan. Tapi begitu (waktu buka) puasa tuh ramai. Istilahnya bulan puasa tuh kita 120% di atas normal, dia naik 20% dari normal biasanya. Jadi kalau sekarang yang normal saja tinggal 10%. Bedanya 100% lebih," ucapnya.
Bagaimana cara bisnis restoran bertahan selama Corona? Klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
[Gambas:Video 20detik]