Insentif Pra Kerja Rp 600.000 Dipakai Buat Makan hingga Bayar Utang

Insentif Pra Kerja Rp 600.000 Dipakai Buat Makan hingga Bayar Utang

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 20 Mei 2020 03:50 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho

Denni menjelaskan, ada proses-proses yang harus dilakukan mengingat insentif yang diberikan bersumber dari APBN, sehingga harus betul-betul dipertanggungjawabkan.

"Kan kemarin sempat banyak yang bertanya 'insentifnya kok belum' karena memang banyak hal yang harus kita lakukan karena uang APBN harus kita pertanggungjawabkan," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini benar-benar menggunakan teknologi digital. Jadi masalah verifikasi peserta, masalah sistem informasi yang menyatukan antara lembaga pelatihan, kemudian digital platform, peserta, PMO, kemudian e-wallet company yang 3 itu, ditambah dengan BNI, bagaimana ini semuanya menyatu ditambah dengan kemudian adalah dari perbendaharaan negara," jelasnya.

Pihaknya pun berupaya mengantisipasi lonjakan calon peserta yang melakukan registrasi. Mereka bakal memastikan kesiapan server, kesiapan sistem informasi secara keseluruhan, mengingat program ini baru berjalan dua bulan.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang kemudian kami berusaha untuk menyempurnakan fitur-fitur maupun proses-proses supaya tidak terjadi backlog, supaya kemudian proses pemberian insentif pun bisa berjalan lebih cepat," terangnya.

Lanjut Denni, dari total 350.000 peserta yang sudah menuntaskan pelatihan, 300.000 diantaranya sudah mendapatkan insentif yang pertama sebesar Rp 600.000.

"350.000 telah menuntaskan pelatihan, 300.000 telah menerima insentif pasca pelatihan yang Rp 600.000 per bulan. Nah bulan ini adalah insentif yang pertama, bulan depan depannya lagi akan ditransfer untuk insentif yang kedua, ketiga dan seterusnya, dan itu jumlahnya utuh Rp 600.000 tidak berkurang 1 rupiah, tidak lebih 1 rupiah pun," tambahnya.



Simak Video "Video Momen DPR Cecar Sri Mulyani: Penghematan Ujung-ujungnya Tambah Utang"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/ara)

Hide Ads