Keberlangsungan hidup startup sangat tergantung dari suntikan modal investor. Kebanyakan dari mereka belum bisa meraup keuntungan untuk menjalankan operasionalnya.
Memang butuh waktu yang lama bagi startup untuk bisa menghasilkan keuntungan. Namun saat ini cukup banyak investor baik individu maupun perusahaan yang rela menyuntikkan modal ke startup untuk 'dibakar' uangnya. Tapi untuk memikat investor bukan perkara mudah.
Pendiri Indies Capital dan AC Ventures, Pandu Patria Sjahrir mengaku memiliki cara tersendiri untuk memilih startup yang hendak disuntik modal. Dia cenderung melihat dari segi personal ketimbang aplikasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lebih cenderung melihat ke orangnya. Ya oke masuk akal sebelum investasi kita melihat aplikasinya, tapi balik ke manusianya juga. Karena mau sebagus apapun aplikasinya, tapi kalau karakter orangnya nggak pas ya buat saya enggak," tuturnya saat berbincang dengan detikcom.
Untuk memilih pemilik aplikasi, Pandu menganut penilaian bibit-bebet-bobot. Seperti memilih jodoh untuk anak, Pandu melihat mulai dari latar belakang hingga karakter founder startup tersebut. Bahkan dia menilai dari sekolah yang pernah ditempuh.
"Pertama kita melihat track record orang itu bagaimana, baik saat sekolah dan tempat kerjanya. Sekolahnya dimana, bagus apa enggak. Kalau performance sekolahnya bagi pasti orangnya rajin. Lalu waktu dia kerja bagaimana, kalau terus mencapai top performance berarti dia rajin," ujarnya.
Tak hanya founder, Pandu juga melihat dari sisi co-founder dan timnya. Menurutnya startup yang bisa berkembang memiliki tim yang saling mengisi satu sama lain.
"Kemudian melihat karakter mereka, ini lebih susah karena harus sering ketemu," tuturnya.
Berlanjut di halaman berikutnya.
Simak Video "PLN Startup Day 2025: Jembatan Startup Wujudkan Energi Masa Depan"
[Gambas:Video 20detik]